Merinding, Klinik Ini Pakai Ular hingga Buaya untuk Terapi Autisme

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Jumat, 16 Jun 2023 16:30 WIB
Pasien terapi menggunakan hewan reptil ular (Foto: AFP/NELSON ALMEIDA)
Jakarta -

Sebuah klinik di Sao Paulo, Brasil, memiliki cara tak biasa untuk mengobati pasien dengan autisme hingga gangguan kecemasan. Klinik tersebut menggunakan berbagai hewan reptil, mulai dari kadal, kura-kura, ular, hingga buaya asli Amerika Latin.

Andrea Ribeiro, seorang terapis klinik tersebut sekaligus spesialisasi dalam merawat penyandang disabilitas hingga autisme mengatakan bahwa metode ini dapat membantu pasien rileks dan meningkatkan komunikasi, keterampilan motorik, dan kemampuan lainnya.

Sejauh ini metode yang digunakan Ribeiro belum terbukti secara ilmiah. Namun berdasarkan bukti secara medis, kontak dengan hewan bisa memberikan rasa senang dan bahagia.

"Telah dibuktikan secara medis bahwa ketika orang melakukan kontak dengan hewan, ia melepaskan neurotransmitter seperti serotonin dan beta-endorphin yang memberikan rasa senang dan sejahtera," kata Ribeiro kepada AFP, dikutip dari South China Morning Post, Jumat (16/6/2023).

"Reptil memungkinkan kami untuk mencapai hasil yang lebih baik dan lebih cepat," katanya lagi.

Ribeiro sebelumnya menggunakan hewan anjing dalam sesi perawatannya. Namun, metode itu membuat beberapa pasien merasa tak nyaman, terutama mereka dengan autisme. Karenanya, ia memutuskan untuk beralih ke reptil.

Dalam setiap sesi terapi, Ribeiro bekerja ditemani seorang ahli biologi Beatriz Araujo yang bertugas mengawasi tingkat stres hewan dan memastikan pasien tetap aman. Walking Equotherapy Clinic mengungkapkan tak ada insiden sejak metode unik ini dijalankan dari 10 tahun lalu.

Reptil yang digunakan juga sudah terbiasa memiliki kontak dengan manusia karena dibesarkan di klinik tersebut. Selain itu, tidak ada ular berbisa dalam terapi tersebut.

"Saya selalu di sini, kalau-kalau (binatang) bereaksi secara tidak terduga," kata Araujo.



Simak Video "Video: WHO Keluarkan Pedoman Baru Syarat Terapi GLP-1 untuk Obesitas"

(suc/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork