Belakangan, kota Paris menjadi sorotan setelah terjadi ledakan populasi tikus. Jumlah hewan pengerat tersebut mencapai 6 juta ekor yang tersebar di jalan-jalan kota Paris.
Dikutip dari Forbes, setelah beberapa dekade memerangi tikus, Wali Kota Paris berencana membentuk sebuah komite untuk menyelidiki cara hidup berdampingan dengan mereka.
"Dengan panduan dari walikota, kami telah memutuskan untuk membentuk sebuah komite untuk masalah kohabitasi," kata Anne Souyris, wakil walikota Paris untuk kesehatan masyarakat.
Seperti banyak kota besar lainnya di dunia, tikus di Paris adalah bagian dari kehidupan sehari-hari dan masyarakat menjadi terbiasa dengan kehadiran mereka.
Faktanya, Paris adalah kota keempat yang paling banyak dihinggapi tikus di dunia, setelah Deshnoke di India, London, dan New York. Tikus di Paris bahkan melebih populasi penduduknya yang hanya sekitar 2,1 juta.
Wali Kota Paris Anna Hidalgo menjelaskan selain kampanye pencegahan dan verbalisasi penduduk, Paris mempertahankan kampanye pemberantasan yang dimulai pada 2017. Kampanye yang dimaksud adalah ketika Paris memasang ribuan tong sampah baru dan perangkap mematikan. Hal ini karena sampah di jalan adalah penyebab utama perkembangbiakan tikus.
Namun, Hidalgo dikritik keras karena tidak berbuat lebih banyak untuk menghilangkan jumlah hewan pengerat, terutama awal tahun 2023.
Melalui Project Armageddon, saat ini pemerintah kota Paris berusaha mengelola tikus dan mengembangkan pengetahuan yang lebih baik tentang keanekaragaman hayati perkotaan.
Sementara itu, organisasi perlindungan hewan memuji inisiatif kota tersebut.
"Tikus hadir di Paris seperti di semua kota besar Prancis, jadi pertanyaan tentang hidup bersama harus muncul," kata kelompok pecinta hewan Paris Animaux Zoopolis (PAX).
Kota Paris, Tikus, dan Sejarahnya
Menurut Le Point, Paris dan tikus-tikusnya memiliki "sejarah panjang". Selama berabad-abad, mereka hadir dalam kehidupan masyarakat. Pada abad ke-19, hewan ini berkerumun di selokan, tiang penyangga, dan berakhir di sarung tangan atau di panci masak.
Tikus adalah saluran utama penyebaran penyakit pes di abad ke-14 yang membunuh hampir separuh populasi. Seiring waktu, mereka dilatih untuk tampil dalam pertunjukan, balapan, dan perkelahian.
Pada Pengepungan Paris tahun 1870 selama perang Prancis-Prusia, tikus bahkan menjadi makanan pokok bagi penduduk yang kelaparan.
"Dipersiapkan dengan baik, dimasak untuk menghindari keracunan, mereka mengisi perut yang paling lapar. Konon dagingnya mirip dengan daging burung. Selama musim dingin tahun 1870 ini, tikus itu tidak pernah lebih dekat dengan orang Paris," tulis majalah Le Point.
NEXT: Disebut berpotensi membawa penyakit
(suc/suc)