Cuitan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baru-baru ini menuai sorotan netizen. Melalui akun Twitter-nya @SBYudhoyono, ia mengaku bermimpi satu gerbong naik kereta bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Banyak yang mengartikan mimpi SBY sebagai gambaran Pemilu 2024 yang akan berjalan damai. Lantas, apakah fenomena ini bisa dijelaskan secara medis?
Menurut pakar tidur dr Andreas Prasadja, orang bisa mengingat suatu mimpi jika mimpi tersebut berkesan baginya. Sebaliknya jika mimpi tersebut tidak penting dan jelas, orang tersebut mungkin tidak mengingatnya saat bangun tidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, sinyal otak itu berasal dari area batang otak, kemudian dia masuk ke dalam dan menyebar ke permukaan otak secara random," ujar dr Ade, sapaannya, ketika dihubungi detikcom, Selasa (20/6/2023).
dr Ade menjelaskan, mimpi bisa dipengaruhi oleh emosi seseorang. Sebab, emosi merupakan hal yang nyata dalam mimpi.
"Kalau misalnya kita dalam kondisi terjaga, sebelum tidur dikejar-kejar deadline, pekerjaan gitu kan, dalam mimpi tuh bisa tuh dikejar-kejar polisi atau bahkan dikejar-kejar maling," kata dr Ade.
"Muatan emosinya tuh dikejar, cuma dikejar apa, siapa, nah itu random," sambungnya.
Alasan lain mengapa mimpi bersifat personal yaitu setiap objek bisa berbeda maknanya bagi setiap orang. Misalnya, orang Indonesia menafsirkan gurun pasir sebagai rasa kesepian, kesedihan, panas, atau bahaya. Sementara, bagi orang Arab gurun pasir diartikan sebagai rumah.
"Sayangnya sampai saat ini kita belum ada alat untuk merekam isi mimpi. Sehingga, penelitiannya belum luas," kata dr Ade.
"Kita kalau di penelitian mimpi tuh masih nanya 'tadi mimpinya apa?' 'tadi mimpinya gimana?' berdasarkan ingatan dari subjek," sambungnya.
Terkait mimpi SBY, dr Ade menyebut hanya SBY yang memahami isi dan makna dari mimpi tersebut.
"Iya mungkin angan-angan, ada muatan emosi yang terpendam, ya nggak tahu. Hanya beliau yang tahu," pungkasnya.
Sebelumnya, SBY menyampaikan hal tersebut di akun Twitternya, @SBYudhoyono, Senin (19/6). Cuitan ini disampaikan langsung oleh SBY karena diberi tanda SBY.
Dalam mimpi tersebut, ia mengaku didatangi oleh Presiden Jokowi di kediamannya di Cikeas. Kemudian, keduanya menjemput Megawati untuk menuju ke stasiun Gambir.
"Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai," kata SBY.
(hnu/up)











































