Kasus Obesitas Ekstrem Bermunculan, Dinkes Tangerang Bilang Begini

Atta Kharisma - detikHealth
Kamis, 06 Jul 2023 14:25 WIB
Pria obesitas berbobot 200 kg di Tangerang. (Foto: ANTARA FOTO/FAUZAN)
Jakarta - Kota Tangerang kembali dibuat riuh oleh temuan pasien obesitas ekstrem. Cipto Raharjo (CR), warga asal Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, baru-baru ini dievakuasi karena memiliki berat badan yang mencapai 200 kg.

Ini bukan kali pertama kasus obesitas ekstrem dari Kota Tangerang menyedot atensi masyarakat. Sebelumnya, warga juga dibuat heboh oleh kasus mendiang Muhammad Fajri yang memiliki bobot hingga 300 kg.

Karena itu, tidak sedikit yang berpendapat maraknya temuan obesitas, khususnya di Kota Tangerang, sebagai imbas kasus Fajri. Namun, Dinasi Kesehatan Kota Tangerang memiliki opini yang berbeda.

Humas Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Erwin Janwar, mengungkapkan kasus obesitas sebenarnya sudah ada sejak lama. Hanya saja, banyak pasien obesitas yang merasa kondisi yang dimiliki masih tergolong normal.

"Kasus obesitas itu sebenarnya udah banyak. Cuman, kesannya 'ah masih oke kok'. Tapi orangnya nggak pernah tahu, karena obesitas itu kan dilihat dari yang namanya body mass index (BMI)," ujarnya saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (6/7/2023).

"Jadi ini bukan karena ada yang meninggal, sekarang muncul baru lagi," sambungnya.

Meski begitu, ia mengaku kasus yang dialami mendiang Fajri memang menjadi salah satu pemicu masyarakat menjadi semakin lebih waspada akan bahaya obesitas.

"Jadi obesitas ini sebenarnya udah ada. Cuman dengan adanya kasus ini (Fajri), tingkat kewaspadaan masyarakat jadi lebih tinggi," imbuhnya.

"Akhirnya ketika masyarakat merasa 'ini kayaknya keluarga saya ada yang obesitas', melaporlah mereka ke puskesmas," tuturnya.

Erwin juga meluruskan persepsi orang-orang tentang obesitas. Menurutnya, obesitas tak hanya disebabkan faktor jumlah makanan yang dikonsumsi, tapi juga kandungan zat yang ada di makanan tersebut.

"Orang berpikir obesitas itu karena banyak makan, padahal mah nggak. Apalagi sekarang junk food, jangan ngomong merek-merek mahal, minuman gelas yang berkalori tinggi, gula tinggi, itu juga bikin obesitas," terangnya.

NEXT: Imbauan Dinkes Tangerang soal obesitas

Simak Video "Video: WHO Keluarkan Pedoman Baru Syarat Terapi GLP-1 untuk Obesitas"


(up/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork