Picu Kematian 3 Warga Gunungkidul, Waspadai Ciri-ciri Hewan Ternak Kena Antraks

Picu Kematian 3 Warga Gunungkidul, Waspadai Ciri-ciri Hewan Ternak Kena Antraks

Averus Kautsar - detikHealth
Jumat, 07 Jul 2023 06:00 WIB
Picu Kematian 3 Warga Gunungkidul, Waspadai Ciri-ciri Hewan Ternak Kena Antraks
Foto: Getty Images/iStockphoto/Hailshadow
Jakarta -

Tiga orang di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta meninggal dunia karena terinfeksi antraks. Pada saat ini dilaporkan sudah ada 93 orang yang terinfeksi antraks karena mengonsumsi sapi mati.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengatakan bahwa ada sebanyak tiga ekor sapi mati yang dikonsumsi warga.

"Yang dikonsumsi masyarakat ada tiga ekor sapi. Ketiganya sudah sakit dan mati," ucap Wulandari dikutip dari detikJateng, Kamis (6/7/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait dengan ciri-ciri hewan yang terinfeksi antraks, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian drh Nuryani Zainuddin, MSi menjelaskan ada beberapa tanda yang dapat diketahui.

"Gejala klinis yang dapat dialami demam tinggi pada awal infeksi, kemudian hewan ternak mulai mengalami gelisah, sulit bernapas, dan kejang," jelas drh Nuryani.

ADVERTISEMENT

"Selanjutnya nanti hewan akan rebah dan mati," sambungnya.


drh Nuryani mengatakan bahwa tak jarang juga hewan yang terinfeksi antraks tidak menunjukkan gejala klinis.

"Bisa mati mendadak tanpa menunjukkan gejala klinis. Kalau ada biasanya muncul perdarahan pada lubang kumlah, seperti di hidung, telinga, dan mulut," katanya.

Hewan yang mati mendadak karena antraks tidak boleh dilakukan pembedahan. Hal itu untuk mencegah tersebarnya spora yang membuat penyebaran antraks semakin buruk.


"Sapi yang mati mendadak ini tidak boleh dibedah atau dibuka, harus dibakar atau dikubur untuk mencegah terjadinya penularan. Kalau dibedah, spora akan akan keluar dan masuk ke dalam tanah sehingga ia akan melindungi dirinya selama puluhan tahun," jelasnya.

"Antraks ini dikenal sebagai penyakit tanah oleh orang zaman dulu karena spora antraks ini dapat bertahan di tanah selama puluhan tahun," pungkasnya.




(avk/naf)
Kasus Antraks di Gunungkidul
18 Konten
Kemenkes RI melaporkan ada tiga suspek antraks di Gunungkidul meninggal dunia. Meski perihal awal mula penularan kasus suspek ini masih dalam penyelidikan epidemiologi, pihak Kemenkes mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai risiko penularannya.

Berita Terkait