Bukan Cuma Merkuri, Ini Kandungan Berbahaya di Kosmetik Ilegal yang Ditarik BPOM

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Senin, 10 Jul 2023 13:06 WIB
Ilustrasi kosmetik ilegal. (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Peredaran kosmetik ilegal masih sering dijumpai. Sebagian besar kosmetik ilegal mengandung bahan berbahaya yang akan merusak kulit.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) Penny K Lukito menjelaskan temuan bahan berbahaya dalam kosmetik bukan hanya merkuri. Ada sejumlah kandungan berbahaya yang tidak boleh ada di dalam kosmetik termasuk hidrokinon.

"Kalau sebagai obat silakan, kalau ada dokter yang mengawasi. Tapi kalau kosmetik yang dijual secara retail, OTC tanpa resep dokter, tidak boleh mengandung hidrokinon," tegas Penny dalam keterangannya di Jakarta Selatan, Senin (10/7/2023).

Hidrokinon kerap dijadikan krim pencerah wajah yang mengklaim mampu memutihkan kulit secara instan. Penggunaan Hidrokinon dilarang dalam kosmetik sesuai Peraturan Kepala Badan POM No. 18 Tahun 2015 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika.

Dikutip dari laman resmi BPOM, hidrokuinon dalam bentuk krim banyak digunakan untuk menghilangkan bercak hitam pada wajah karena hidrokuinon mampu mengelupas kulit bagian luar dan menghambat pembentukan melanin yang membuat kulit tampak hitam.

Hanya saja efek samping penggunaan hidrokuinon pada kulit adalah iritasi, kulit menjadi merah dan rasa terbakar. Efek tersebut akan terjadi apabila pemakaian hidrokuinon dalam konsentrasi tinggi yaitu di atas 4 persen.

Pemakaian hidrokuinon dengan konsentrasi di bawah 2 persen dalam jangka waktu lama atau digunakan secara terus menerus akan menyebabkan leukoderma kontak dan okronosis eksogen. Selain itu, terdapat bukti bahwa hidrokuinon dapat menyebabkan kanker pada tikus setelah pemberian oral dan dapat menyebabkan okronosis (kulit gelap dan noda hitam) apabila dioleskan pada kulit.



Simak Video "Video: 14 Produk Pengencang Payudara dan Organ Intim Kena Banned BPOM"

(kna/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork