Sebaiknya Tak Diminum usai Santap Bakso, Teh Ini Mengandung Tanin Paling Banyak

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Kamis, 03 Agu 2023 15:32 WIB
Ilustrasi bakso. (Foto: iStock)
Jakarta -

Belum lama ini viral es teh dianjurkan tidak menjadi opsi minuman setelah menyantap bakso. Ada benarnya sih, dokter gizi menyebut kandungan tanin bisa menghambat penyerapan nutrisi utamanya protein.

Dikutip dari Healthline, tanin sebetulnya termasuk senyawa kimia dalam kelompok polifenol. Molekul tanin biasanya jauh lebih besar daripada yang ditemukan pada polifenol jenis lain. Tanin memiliki kemampuan unik untuk mudah digabungkan dengan molekul lain, seperti protein dan mineral.

Tanin secara alami ditemukan dalam berbagai tanaman yang dapat dimakan dan tidak dapat dimakan, termasuk kulit pohon, daun, rempah-rempah, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, dan polong-polongan.

Beberapa sumber makanan tanin paling umum meliputi teh, kopi, anggur, dan cokelat. Rasa astringen dan pahit menjadi ciri khas makanan dan minuman kadar tinggi tanin.

Teh Apa yang Mengandung Tanin Paling Banyak?

Setiap jenis teh mengandung tanin, tetapi konsentrasinya sangat dipengaruhi oleh cara pembuatan dan berapa lama teh diseduh.

Beberapa sumber mengatakan teh hitam memiliki konsentrasi tanin tertinggi, sedangkan teh hijau sering dianggap paling rendah. Teh putih dan oolong biasanya berada di antara keduanya, tetapi jumlah masing-masing jenis dapat sangat bervariasi tergantung pada bagaimana teh diproduksi.

Umumnya, teh berkualitas rendah cenderung memiliki kadar tanin yang lebih tinggi, dan semakin lama teh diseduh, semakin tinggi konsentrasi tanin.

Spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGz,SpGK, AIFO-K, CBBF, menyebut sebenarnya boleh-boleh saja sesekali meminum es teh sehabis menyantap makanan berprotein tinggi.

Namun, lebih baik, tidak terlalu sering dan menggantinya dengan opsi minuman lain termasuk air mineral, susu, jus jeruk, dan lainnya.

"Tanin merupakan salah satu zat antinutrisi karena dapat berikatan dengan protein dan bisa membentuk senyawa kompleks yang tidak larut," jelas dr Putri saat dihubungi detikcom Rabu (2/8/2023).

"Senyawa kompleks tersebut akan mengurangi daya cerna protein dan saat berikatan dengan enzim di saluran pencernaan, maka aktivitas enzim juga akan menurun," lanjutnya,



Simak Video "Video: Gen Z Kira-kira Masih pada Suka Minum Jamu Nggak Ya?"

(naf/vyp)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork