Seorang wanita 35 tahun asal Indiana, Amerika Serikat, tewas setelah meminum terlalu banyak air. Itu terjadi saat wanita bernama Ashley Summers itu merasakan haus yang tak kunjung hilang.
Rasa haus itu membuat Summers minum empat botol air berukuran 500 ml setara dengan 2 liter air, dalam waktu jangka waktu 20 menit. Tak lama, ia mengeluh sakit kepala, pusing, muncul gejala dehidrasi, hingga pingsan.
"Seseorang mengatakan dia minum empat botol air dalam 20 menit. Botol air rata-rata sekitar 16 ons (473 milliliter), jadi dia minum 64 ons (1,9 liter) dalam waktu 20 menit. Padahal itu jumlah yang dibutuhkan dalam sehari," kata saudara laki-laki Summers, Devon Miller, dikutip dari NY Post, Jumat (4/8/2023).
Ia langsung dibawa ke Indiana University Health Arnett Hospital karena pembengkakan otak yang parah. Setelah menjalani pemeriksaan, diketahui bahwa Summers mengalami keracunan air atau kerap disebut hiponatremia.
Apa Itu Hiponatremia?
Hiponatremia adalah kondisi yang terjadi saat konsentrasi natrium dalam darah rendah secara tidak normal. Natrium merupakan elektrolit yang membantu mengatur jumlah air yang ada di dalam dan sekitar sel tubuh.
Penyebab hiponatremia bisa dipicu banyak faktor, salah satunya minum terlalu banyak air. Hal itu menyebabkan natrium dalam tubuh menjadi encer.
Akibatnya, kadar air di tubuh meningkat, dan sel-sel mulai membengkak. Pembengkakan ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa.
Gejala Hiponatremia
Adapun tanda atau gejala yang muncul akibat hiponatremia, seperti:
- Mual dan muntah
- Sakit kepala
- Kebingungan
- Kehilangan energi, mengantuk dan kelelahan
- Gelisah dan lekas marah
- Kelemahan otot, kejang atau kram
- Kejang
- Koma
Penyebab Hiponatremia
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa kondisi atau faktor yang bisa memicu terjadinya hiponatremia:
1. Minum terlalu banyak air
Minum air dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan natrium rendah dengan membebani kemampuan ginjal untuk mengeluarkan air.
Jika kehilangan natrium melalui keringat, itu mendorong minum terlalu banyak air selama aktivitas ketahanan, seperti maraton dan triathlon, juga dapat mengencerkan kandungan natrium dalam darah.
2. Obat-obatan tertentu
Beberapa obat, seperti pil air (diuretik), antidepresan, dan obat pereda nyeri, dapat mengganggu proses hormonal dan ginjal normal yang menjaga konsentrasi natrium dalam kisaran normal yang sehat.
3. Masalah jantung, ginjal dan hati
Gagal jantung kongestif dan penyakit tertentu yang mempengaruhi ginjal atau hati dapat menyebabkan cairan menumpuk di tubuh. Itu bisa mengencerkan natrium dalam tubuh hingga menurunkan kadar keseluruhannya.
4. Sindrom hormon anti-diuretik yang tidak tepat (SIADH)
Dalam kondisi ini, hormon anti-diuretik (ADH) tingkat tinggi diproduksi, menyebabkan tubuh menahan air alih-alih mengeluarkannya secara normal melalui urine.
5. Muntah atau diare kronis dan parah dan penyebab dehidrasi lainnya
Ini menyebabkan tubuh kehilangan elektrolit, seperti natrium, dan juga meningkatkan kadar ADH.
6. Perubahan hormon
Insufisiensi kelenjar adrenal (penyakit Addison) mempengaruhi kemampuan kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon yang membantu menjaga keseimbangan natrium, kalium, dan air di tubuh. Kadar hormon tiroid yang rendah juga dapat menyebabkan kadar natrium darah rendah.
7. Narkoba ekstasi
Amfetamin ini meningkatkan risiko kasus hiponatremia yang parah dan bahkan fatal.
Simak Video "Mitos atau Fakta: Banyak Minum Air Bikin Kulit Lembap"
(sao/naf)