Seorang bayi baru lahir harus dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) lantaran disebut diberikan air putih. Disebut-sebut hal itu dilakukan lantaran Air Susu Ibu (ASI) ibunya belum keluar. Adapun informasi tersebut beredar di media sosial baru-baru ini.
Terkait hal ini, Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr dr Naomi Esthernita, SpA(K), mengatakan bahwa ASI menjadi makanan yang paling cocok bagi bayi baru lahir. Bayi seharusnya tak boleh diberikan apapun selain ASI.
Kalaupun asi belum keluar dari payudara ibu pasca melahirkan, dr Naomi menyebut hal itu adalah normal. Proses ini dinamakan laktogenesis, yang berarti proses pembentukan awal ASI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak tahu persis bagaimana kondisi bayinya saat itu. Bayi yang baru lahir sebenarnya makanan paling cocok itu ASI. Kalau hari pertama, kedua ASI belum keluar, jangan panik, karena memang sesuai dengan fisiologi,"media briefing, Senin (8/8/2023).
"Biasanya laktogenesis kedua mulai 30 sampai 40 jam setelah melahirkan," ucapnya dalam media briefing, Senin (8/8/2023).
Bayi juga tidak perlu diberikan makanan maupun minuman lain, apalagi tanpa arahan dokter. Ia menyarankan, sebaiknya bayi harus terus disusui secara langsung meski ASI yang keluar masih sedikit.
"Kalau diawal hanya keluar setitik, berapa CC saja, itu sudah bagus sekali. Tetapi ibu menyusui langsung itu menstimulasi hormon, sehingga hari ketiga dan seterusnya seharusnya sudah lebih banyak. Jadi tidak perlu diberikan apapun air putih, susu formula, itu tidak perlu," sambungnya lagi.
"Kalaupun berat badannya turun, tapi kadar gula darah normal, itu gak apa-apa. Jangan buru-buru langsung kasih susu formula atau pengganti yang lain. Terus saja disusui," pesannya.
(suc/kna)











































