Polusi udara di Serpong, Tangerang Selatan, selama Juli 2023 disebut setara dengan merokok 112 batang. Tertinggi dibanding wilayah lain di sekitar ibukota.
Temuan ini diungkap dalam laporan sebuah aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas Indonesia. Nafas mencatat, level PM 2.5 harian di Serpong mencapai 80 mcg/m3.
Dengan perhitungan sebatang rokok menghasilkan polusi 22 mcg/m3, maka didapatkan perbandingan polusi di wilayah serpong selama Juli 2023 setara dengan menghisap 112 batang rokok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait perbandingan tersebut, spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP, angkat bicara. Ia mengatakan jika berbicara soal partikel debu, memang bisa jadi polusi udara bisa dibandingkan dengan asap rokok.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa asap rokok tidak hanya mengandung partikel debu.
"Rokok itu kan bukan hanya debu saja, tapi ada zat-zat beracun yang ada di dalam rokok," ujarnya saat dihubungi detikcom, Kamis (10/8/2023).
"Sedangkan kalau polusi udara yang jadi patokan itu partikelnya. Jadi kalau mau dibanding-bandingin partikelnya mungkin sama tapi kan ada zat-zat racun lainnya yang lebih banyak ada di rokok," sambungnya.
NEXT: Walau rokok lebih beracun, polusi udara tetap bahaya
dr Erlang juga mengimbau masyarakat untuk lebih hati-hati dalam beraktivitas di tengah kondisi udara seperti sekarang ini. Khususnya bagi pengidap komorbid, polusi udara bisa berpotensi membuat penyakitnya kambuh dan berakibat fatal.
"Pada pasien yang vulnerable atau komorbid, komorbidnya bisa kambuh seperti jantung, asma, PPOK, itu bisa kambuh," ujarnya.
"Untuk proteksi supaya nggak kena ya gunakan masker setiap keluar rumah, kurangi aktivitas di luar rumah atau luar ruangan. Kan udara yang kotor ada di luar, jadi kita hindari itu aktivitas di luar," pungkasnya.











































