Wanita di Jepang Blak-blakan Alasan Tak Mau Punya Anak: Ogah Jadi IRT

Lebih dari 40 persen wanita dewasa di Jepang mengaku tidak mau memiliki anak. Kondisi ini dinilai bisa memperburuk ancaman penyusutan populasi di negara tersebut.

Hal ini juga tidak jauh berbeda dengan para pria di Jepang. Diperkirakan jumlah pria yang tidak menikah jauh lebih tinggi, dengan sebanyak setengah dari pria berusia 18 tahun tidak pernah memiliki anak.

Tren ini serupa dengan kondisi yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa, saat warganya memilih tidak memiliki anak. Seringkali, kondisi ini didorong banyak orang yang memilih memenuhi kepentingan pribadi dibandingkan menjadi orang tua.

Selain itu, ketidakpastian ekonomi, penurunan minat untuk menikah dan menjadi orang tua juga berpengaruh. Ditambah lagi dengan lonjakan penerimaan status lajang seumur hidup, yang menjadi hambatan upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini.

Dikutip dari First Post, situasi anjloknya jumlah populasi di Jepang juga diperparah dengan proporsi orang dewasa lebih tua yang tidak memiliki keturunan.

Selain memprioritaskan kepentingan pribadi, data data Cabinet Office's 2022 Gender Report menunjukkan masih banyak wanita di Jepang yang ingin menikmati kebebasan. Selain itu mereka masih banyak yang ingin melanjutkan karier dan tidak mau menjadi ibu rumah tangga (IRT) tradisional.

Sementara bagi para pria, mereka juga masih ingin menikmati kebebasan. Jika mereka menikah, mereka khawatir hasil dari pekerjaannya saat ini tidak mampu mencukupi dan menopang kehidupannya dan keluarganya.

"Perlu ada diskusi mendesak untuk membangun jaring pengaman sosial di setiap bidang termasuk pensiun, perawatan medis, dan bantuan hidup yang tidak merugikan orang tanpa keluarga, bersama dengan pendanaan," pungkas pakar jaminan sosial dari Universitas Hitotsubashi, Takashi Oshio.