Polusi DKI-Tangsel Ugal-ugalan, Perlukah PJJ untuk Anak Sekolah?

Polusi DKI-Tangsel Ugal-ugalan, Perlukah PJJ untuk Anak Sekolah?

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Kamis, 17 Agu 2023 06:43 WIB
Polusi DKI-Tangsel Ugal-ugalan, Perlukah PJJ untuk Anak Sekolah?
Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Jakarta -

Kualitas udara di beberapa wilayah, termasuk DKI Jakarta dan Tangerang Selatan kembali masuk kategori tidak sehat beberapa waktu belakangan ini. Imbas hal tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan akan mempertimbangkan opsi kelonggaran bagi pekerja untuk bekerja dari rumah saat kondisi polusi memburuk.

Lantas, bagaimana dengan anak sekolah? Mengingat anak termasuk dalam kategori kelompok sensitif.

Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang akrab disapa sebagai Kak Seto, mengatakan sebenarnya penerapan PJJ atau pelajaran jarak jauh untuk anak sekolah merupakan salah satu hal yang bisa diterapkan untuk menghindari polusi buruk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab menurutnya, polusi tak terlalu berbeda jauh dengan virus Corona lantaran keduanya sangat membahayakan kesehatan tubuh.

"Karena lingkungan di luar ya. Itu tidak terlalu jauh berbeda dengan virus corona. Jadi mengajak anak sementara di rumah saja. Dan mungkin beberapa kantor juga sementara bekerja di rumah. Anak juga, jadi supaya tidak terkena polusi," ucapnya saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).

ADVERTISEMENT

"Kalau nggak salah, Jakarta tertinggi ya (polusi). Kami tidak sadar sempat mengajak sekitar 30 pasang anak kembar parade di Thamrin. Tapi setelah itu ada berita ternyata banyak yang sakit, banyak batuk dan sebagainya," kata Kak Seto.

Sementara menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, penerapan PJJ untuk anak sekolah perlu dipikirkan dampak jangka panjangnya. Sebab, banyaknya anak didik yang tidak bisa menyerap mata pelajaran dengan baik ketika belajar dari jarak jauh.

"Supaya anak ini harus terus bisa sekolah dong, jadinya mungkin perlunya pemerintah apa, kemudian mungkin pengguna kendaraan karena kan polusi banyak dari kendaraan mungkin lebih banyak pakai transportasi yang nyaman mungkin. Jadi apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi polusi ini," imbuhnya lagi.

Lebih lanjut, dr Bernie juga mengungkapkan, penggunaan masker hingga menghindari tempat-tempat yang berpolusi tinggi adalah cara yang bisa dilakukan bagi orang tua pada anak.




(suc/up)

Berita Terkait