Video viral memperlihatkan pasien cuci darah atau hemodialisis memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) RI dengan lomba makan kerupuk di ranjang rumah sakit. Lucu dan menghibur menurut sebagian kalangan, tetapi sekaligus banyak memancing pertanyaan.
Salah satunya, apakah etis 'ngontenin' pasien di rumah sakit? Ketua Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Richard Samosir memberikan catatannya terkait hal itu.
"Menurut kami, dari sisi aspek hukum, tentu itu bisa dianggap melanggar etika profesi ya karena membuat konten dari pasien cuci darah. Pengambilan foto dan video di rumah sakit itu tidak boleh, melanggar privasi pasien atau keluarga pasien," katanya saat dihubungi detikcom, Jumat (18/8/2023).
Menurutnya, harus ada consent atau persetujuan dari pihak-pihak yang ada di rumah sakit jika memang mau dibikin konten. Bukan hanya pasien, melainkan juga keluarga pasien dan juga tenaga kesehatan yang bertugas, juga punya hak atas privasi saat berada di rumah sakit.
Sedangkan terkait teknis perlombaan, Tony menilai secara medis tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pengalamannya menjalani cuci darah rutin pada 2009 hingga 2016, proses cuci darah tidak semengerikan yang dibayangkan orang awam. Proses ini, kerap dilakukan dalam suasana santai dan bercanda.
"Biasanya yang mengikuti lomba itu dia sudah tahu kondisi tubuhnya baik-baik saja. Kalau baik-baik saja, ya silakan," kata Tony yang kini sudah menjalani cangkok ginjal.
Meski demikian, Tony mengingatkan untuk selalu hati-hati. Salah satunya dengan membatasi gerak, karena akses vaskular pada saat menjalani proses cuci darah bisa terganggu karena posisi jarum bisa berubah.
Karenanya, ia juga menyarankan agar petugas atau tenaga medis turut memperhatikan. Ia berpesan agar tidak keasyikan dan akhirnya malah membahayakan pasien.
NEXT: Waspadai juga natrium dalam kerupuk!
Simak Video "Video: Viral Cuci Muka Pakai Air Garam, Aman Buat Kulit?"
(up/up)