Media sosial belakangan diramaikan dengan pengakuan pria yang berhenti merokok. Fikri Maulana (21) dulu bisa menghabiskan 2 bungkus dalam sehari, berujung terkena efusi pleura.
Efusi pleura merupakan penumpukan di cairan pleura, rongga yang terletak di antara paru-paru dan dinding dada. Dalam kondisi normal, sedikit cairan pada pleura berfungsi sebagai pelumas, agar paru-paru dapat bergerak dengan mulus dan pernapasan menjadi lancar. Namun, bila cairan berlebih pada pleura, bisa memicu tekanan di paru-paru hingga mengakibatkan kesulitan bernapas.
"Gw dulu sempat perokok aktif yang sehari bisa habis 1-2 bungkus dan ngevape, awalnya memang nggak kerasa apa-apa, padahal di dalamnya paru-paru sudah kayak gitu," tulis Fikri dikutip dari akun X pribadinya atas izin yang bersangkutan, Senin (21/8/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada detikcom, Fikri mengakui perjalanannya untuk berhenti merokok dan ngevape tidaklah mudah. Namun dia termotivasi hidup lebih sehat setelah mengalami efusi pleura yang merusak organ pernapasannya itu.
"Penyakit aku namanya efusi pleura, terdapat cairan di lapisan paru-paru, dan aku terkena (tuberculosis) TBC yang harus pengobatan selama 9 bulan tanpa henti," ujar Fikri kepada tim detikcom Senin (21/8/2023).
Gejala awal yang ia rasakan yakni sering merasa tak enak badan serta batuk-batuk yang tak kunjung sembuh selama 2 bulan.
Tidak hanya itu, dia juga kerap merasa sesak saat tidur. Dia akhirnya pergi ke rumah sakit setelah merasa pusing dan muntah-muntah.
Setelah dilakukan rontgen, ternyata terdapat cairan di paru-parunya yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Sejak saat itu dia bertekad untuk tidak lagi merokok atau pun ngevape.
"Dari situ aku sudah mulai terbiasa untuk mengurangi jumlah rokok (sedikit demi sedikit)," ujar pria yang berdomisili di DKI Jakarta. itu.
(naf/naf)











































