Masyarakat yang merasa terlalu mahal untuk rutin membeli masker jenis N95, KF94, hingga masker bedah di tengah polusi tinggi, opsi masker kain kini diperbolehkan dengan catatan tetap menambahkan filter PM 2.5 yang bisa dibeli bebas di lapak online.
dr Agus Dwi Susanto SpP dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyebut efektivitas filtrasi masker kain bisa serupa dengan jenis masker lain berkat pemakaian filter tersebut.
"Masker itu tergantung siapa yang memakai dan berapa kadarnya, sebetulnya itu, tapi kalau paling mudah masker itu yang bisa menangkal PM 2.5, yang terbaik tentu N95 yang bisa memfiltrasi 95 persen, atau KF94 bisa memfiltrasi 94 persen ya, atau kalau tidak ada bisa pakai masker bedah," jelas dr Agus Dwi Susanto SpP dalam konferensi pers Kamis (24/8/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mau pakai masker kain boleh nggak? Nggak direkomendasikan, tapi kalau masker kain yang diselipi filter 2.5, itu ada masker kain yang depan bisa diselingi filter PM 2.5 itu boleh," sarannya.
"Filternya dijual bebas kok, tapi harus punya masker kain yang bisa diselipi filter, kalau masker kain seperti itu filtrasinya tinggi bisa dipakai," kata dia.
dr Agus meminta masyarakat tidak lupa untuk selalu memantau indeks kualitas udara di lingkungan sekitar dengan rutin melihat aplikasi. Jika indeks kualitas udara sudah di atas 150, sebisa mungkin untuk menghindari aktivitas berlebihan di luar ruangan.
Efek dari polusi udara tidak main-main, bukan hanya bisa meningkatkan risiko gangguan fungsi paru, tetapi laporan kasus serangan jantung terkait polusi juga kerap dilaporkan.
(naf/kna)











































