Baru-baru ini viral sebuah cuplikan video sinetron yang memperlihatkan tensi darah 143/165. Hal tersebut langsung menuai sorotan netizen, lantaran tensi darah tersebut menunjukkan tekanan diastolik lebih tinggi daripada sistolik.
Menanggapi hal itu, dokter spesialis jantung dr Sunu Budhi Raharjo, SpJP(K), PhD menjelaskan tekanan sistolik terjadi saat jantung berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan tekanan diastolik terjadi saat jantung berelaksasi sebelum kembali memompa darah. Sehingga, tidak mungkin tekanan ketika jantung berelaksasi lebih besar dibanding saat memompa.
"Tidak mungkin. Karena sistol itu pada saat jantung mompa, pasti lebih tinggi daripada jantung relaksasi," ujarnya saat ditemui di Jakarta Barat, Selasa (29/8/2023).
Kalah Realistis Dibanding Drakor?
Menanggapi cuplikan sinetron tersebut, tidak sedikit netizen yang melontarkan kritikan. Beberapa membandingkan dengan drama korea yang aktor-aktornya dianggap lebih serius melakukan riset tentang peran yang dilakoni.
"TBH, Peran jadi dokter oleh aktor Indo n Korea kerasa beda banget, apalagi kalo aktor Indo cuma andalkan nama-nama yang itu itu lagi, dia lagi dia lagi, sedang Korea bener-bener cari Pemeran dokter tuh pasti bikin kita kek percaya atau akhirnya cari tahu kebenaran apa yang di ucapkannya," tulis salah seorang netizen di media sosial X.
"Soalnya aktor Korea nya itu untuk scene pas operasi pasien di brief & diajarin dulu sama dokter aslinya selama 3 jam lebih sebelum shooting & tentu industri korsel di sana membayar para aktor sangat mahal untuk ini, jd jangan berharap film indo akan sebagus itu kalo industri nya neken budget," timpal netizen lain.
"Kapan ya indo apa series kek hosplay/greys anatomy gitu apa kurang minat ya medical drama di indo," sahut netizen lain.
(ath/vyp)