Sekitar 80 persen ibu pasca melahirkan mengalami baby blues, yang mengacu pada periode singkat setelah melahirkan yang dipenuhi dengan kesedihan, kecemasan, stres, dan perubahan suasana hati. Itu berarti 4 dari 5 ibu baru melaporkan mengalaminya. Baby blues juga biasanya menyerang dalam beberapa hari setelah melahirkan.
Kondisi baby blues juga belakangan tengah viral lantaran diduga menjadi penyebab seorang wanita yang nekat melakukan aksi mencoba membuang bayi dan bunuh diri di perlintasan KRL Pasar Minggu. Beruntung, petugas KRL sigap mengamankan ibu dan bayi tersebut agar tak melakukan niatnya.
Gejala Baby Blues
Gejala baby blues bisa muncul 2 hingga 3 hari setelah bayi lahir. Seringkali, baby blues hilang dengan sendirinya, biasanya dalam 10 hari hingga 14 hari pasca persalinan. Adapun gejala umum baby blues, di antaranya:
- Menangis tanpa alasan yang jelas karena pemicu kecil
- Mengalami perubahan suasana hati atau menjadi sangat mudah tersinggung
- Merasa tidak terikat dengan bayi
- Khawatir atau merasa cemas tentang kesehatan dan keselamatan bayi
- Merasa gelisah atau mengalami insomnia, padahal sedang kelelahan
- Mengalami kesulitan membuat keputusan mudah atau berpikir jernih
Penyebab Baby Blues
Sampai saat ini dokter tak dapat menentukan secara pasti apa penyebabnya. Namun diduga terkait dengan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dan setelah bayi lahir. Perubahan hormonal ini dapat menghasilkan perubahan kimiawi di otak yang mengakibatkan depresi.
Selain itu, banyaknya penyesuaian yang terjadi setelah kelahiran bayi, serta gangguan tidur, gangguan rutinitas, dan emosi dari pengalaman melahirkan itu sendiri, semuanya dapat berkontribusi pada perasaan seorang ibu baru.
Bedanya Baby Blues dan Postpartum Depression
Baby blues sebenarnya merupakan bentuk depresi ringan dan bersifat sementara yang akan hilang begitu hormon sudah stabil. Namun jika perasaan tersebut berlangsung lama dan memburuk, ibu bisa saja mengalami postpartum depression atau depresi pasca persalinan.
Kondisi ini lebih parah dari baby blues karena bisa mempengaruhi kondisi kejiwaan ibu setelah melahirkan.
Ada dua indikator utama bahwa kesedihan yang dirasakan pasca persalinan lebih dari sekadar baby blues dan mungkin memerlukan bantuan medis.
Timeline
Jika seorang ibu masih merasa sedih, cemas, atau kewalahan setelah 2 minggu pasca melahirkan, kemungkinan mengalami depresi pasca melahirkan. Sebab baby blues biasanya tidak bertahan lebih dari 2 minggu.
Baby blues juga muncul cukup cepat setelah lahir, jadi jika seorang ibu tiba-tiba mulai mengalami gejala depresi beberapa minggu atau bulan setelah lahir, itu bukanlah baby blues. Depresi pasca persalinan bisa terjadi kapan saja selama tahun pertama setelah melahirkan.
Keparahan Gejala
Biasanya, baby blues akan membuat seseorang merasa sedih dan tidak enak badan, namun hal ini tidak akan terlalu memengaruhi kualitas hidup. Sedangkan depresi pasca persalinan bukanlah sesuatu yang datang dan pergi dengan mudah sepanjang hari, gejalanya lebih persisten dan tidak hilang dengan sendirinya.
Cara Mengatasi Baby Blues
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, baby blues biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu setelah melahirkan. Namun, jika dibiarkan begitu saja, beberapa wanita mungkin menemukan bahwa gejala mereka memburuk sehingga berkembang menjadi postpartum depression.
Selama mengalami baby blues syndrome, sebaiknya melakukan hal-hal berikut untuk mengatasinya.
Tidur yang Cukup
Kurang istirahat menjadi salah satu penyebab baby blues syndrome. Ibu dapat memanfaatkan waktu tidur si kecil untuk beristirahat. Jangan ragu meminta bantuan suami dan keluarga untuk bergantian mengurus si kecil sehingga dapat beristirahat.
Bercerita dengan Orang Terdekat
Mencurahkan hati dengan orang terdekat merupakan salah satu cara meredakan baby blues yang cukup efektif. Ibu dapat membagi kegelisahan dengan keluarga atau teman untuk mengurangi perasaan cemas.
Jaga Pola Makan dan 'Healing'
Beri tubuh makanan bergizi dan memanfaatkan waktu luang dengan berjalan-jalan hirup udara segar. Cara ini sederhana namun efektif.
Lakukan Sesuatu yang Disukai
Apapun hal yang membuat seseorang merasa bahagia dan rileks untuk menemukan jalannya kembali ke kehidupan pasca melahirkan, lakukanlah.
Berbagi Tugas dengan Pasangan
Jangan dikerjakan sendirian! Cobalah berbagi tugas dengan pasangan dalam mengerjakan urusan rumah tangga dan merawat bayi
(suc/kna)