Haru! Dokter Pejuang Garis Dua Akhirnya Punya Anak Kembar usai Menanti 6 Tahun

Syifaa F. Izzati - detikHealth
Rabu, 13 Sep 2023 20:07 WIB
Ilustrasi testpack. (Foto: Getty Images/iStockphoto)
Jakarta -

Memiliki keturunan merupakan impian banyak pasangan yang telah menikah. Namun, untuk memiliki momongan bukanlah hal yang mudah bagi semua pasutri. Pasalnya, masalah infertilitas bisa menjadi kendala untuk memiliki keturunan.

Veteriner drh Ratih Dwi Astari merupakan salah satu pejuang garis dua. Hasil kesabaran dan tekat yang kuat selama 6 tahun, ia akhirnya dikaruniai triplets atau kembar tiga laki-laki melalui program bayi tabung.

"Berawal dari perjuangan saya dan suami untuk memiliki keturunan. Di tahun pertama dan tahun kedua pernikahan kami, kami masih menikmati masa 'pengantin muda' kami. Namun, kami menyadari bahwa kemungkinan ada yang salah," kata drh Ratih saat ditemui detikcom di daerah Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).

Karena tak kunjung dikaruniai momongan, di tahun ketiga pernikahan mereka mulai mendatangi dokter untuk memeriksakan kondisnya. Ketika dicek dokter, ternyata kedua saluran tuba yang ia miliki buntu.

Saat itu dia sempat melakukan berbagai macam terapi untuk mendapatkan keturunan sebelum akhirnya memantapkan niat mencoba bayi tabung atau IVF.

Saat itu, ia masih berusia 28 tahun dan merasa masih memiliki kesempatan yang tinggi untuk berhasil dalam program bayi tabung. Namun, ia dinyatakan gagal dua kali bayi tabung.

drh Ratih dan sang suami memulai program bayi tabung dari tahun 2014. Ia menjelaskan, pada saat IVF pertama, program yang ia jalani gagal.

Lalu, menggunakan simpanan embrio dari program yang sama, ia mencoba lagi kedua kalinya di tahun 2015 dan berhasil hamil, tetapi mengalami kegagalan embrio karena janin tidak berkembang dengan baik.

"Dari 2014 saya program tapi belum rejekinya, akhirnya saya program lagi, sempat bertahan 16 minggu, tetapi nggak bertahan karena ada kelainan di janin," ungkapnya.

Dia sempat merasa terpukul atas kegagalan yang dialami. Namun, dengan dukungan dari lingkungan sekitar dan tekat kuat untuk memiliki momongan, satu tahun setelahnya, drh Ratih menjalani program lagi. Ia menekankan bahwa support system menjadi faktor penting dalam keberhasilan program bayi tabung.

"Dengan support dari keluarga, teman seperjuangan, serta dokter, selang 1 tahun, saya kembali mencoba IVF kedua dan ternyata alhamdulillah berhasil hamil serta dikaruniai anak kembar 3 putra," jelasnya.

Segala usaha yang ia jalani berbuah manis. Ia melahirkan tiga putra sehat di usia kehamilan 38 minggu, tanpa perlu perawatan intensif. Kini, drh Ratih masih menyimpan satu embrio yang akan dicoba lagi melalui teknik (Frozen Embryo Transfer).



Simak Video "Video Prabowo: Indonesia Butuh Dokter-Ilmuwan yang Banyak"

(naf/naf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork