Sering mendengar bahwa aktivitas sesimpel berjalan kaki sebenarnya punya banyak dampak baik buat tubuh? Ternyata hal itu bukan cuma mitos. Di mata atlet, aktivitas jalan kaki memang punya pengaruh besar ke kondisi jantung. Seperti apa?
Sebagaimana disampaikan oleh atlet jalan cepat Indonesia peraih emas di SEA Games 2023, Hendro Yap, jalan kaki merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik dengan segudang manfaat, khususnya untuk kesehatan jantung.
"Olahraga jalan kaki ini dapat mempercepat kerja jantung. Kondisi ini membantu kerja jantung menjadi lebih cepat dan meningkatkan denyut nadi juga," ujar Hendro kepada detikcom.
Terkait dengan olahraga jalan kaki, terdapat beberapa teknik berjalan yang bisa dicoba untuk meningkatkan manfaat jalan kaki pada tubuh. Beberapa di antaranya adalah brisk walk, power walk, dan speed walk.
Brisk walk merupakan teknik jalan kaki dengan kecepatan yang sedikit ditingkatkan sesuai dengan kemampuan individu. Umumnya, brisk walk dilakukan dengan kecepatan 4-5 km per jam, dibarengi ayunan tangan cenderung santai dan tidak memberi tenaga lebih.
Power walk merupakan teknik jalan kaki yang juga menggunakan gerakan tangan. Pada gerakan ini, lengan membentuk siku 90 derajat dan ayunannya juga diperkuat untuk memberikan tenaga.
Sedangkan speed walk merupakan teknik berjalan dengan kecepatan yang cenderung lebih tinggi dan konsisten.
"Teknik-teknik tersebut memang lebih efektif untuk meningkatkan kesehatan jantung. Setiap teknik memiliki kegunaannya masing-masing," ujar Hendro Yap.
"Misalnya seperti power walk itu bisa meningkatkan kemampuan kardiovaskuler kita. Selain itu, teknik power walk misalnya ini juga bisa meningkatkan power atau otot kaki seperti itu," sambungnya.
Terkait teknik mana yang paling baik, Hendro mengatakan bahwa hal tersebut bisa menyesuaikan waktu dan rute ketika melakukan olahraga jalan kaki. Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana teknik jalan kaki itu bisa dilakukan dengan baik dan benar.
"Badannya harus tegak, pendaratannya dengan tumit, ayunan tidak berlebihan. Terus pandangan juga harus ke depan, sedikit menunduk tapi pandangan kita 50-100 meter ke depan," ujarnya.
"Jadi memang harus tepat ya, kalau langkah terlalu pendek untuk mempercepat frekuensi lari bisa yang kena sendi lutut atau ankle, kalau terlalu panjang juga bisa kena sendi panggul," imbuh Hendro.
Senada dengan Hendro Yap, dokter spesialis kedokteran olahraga dr Sophia Hage, SpKO mengatakan bahwa berbagai teknik jalan tersebut memang dapat meningkatkan efektivitas jalan kaki sebagai olahraga. Yang paling penting menurutnya adalah bagaimana seseorang bisa meningkatkan intensitas aktivitas jalan kaki sehingga manfaat kesehatan pada jantung bisa didapatkan dengan maksimal.
Simak Video "Video: Tingginya Angka Kematian Penyakit Jantung Rematik, Kalahkan Malaria"
(avk/vyp)