Kondisi udara di wilayah Jabodetabek masih belum membaik akibat polusi. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan, terutama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Tak hanya pada orang dewasa, kasus ISPA pada anak saat ini cukup tinggi. Dokter spesialis Anak RSIA Family dan RSIA Grand Family, dr Handoko Lowis, SpA, mengatakan kasus ISPA pada anak yang dirawat di rumah sakit meningkat pesat.
Sebagian besar mengalami gejala seperti batuk pilek hingga demam.
"Untuk jumlah pasien yang datang dengan ISPA atau batuk pilek yang sesak, bahkan yang harus dirawat, itu meningkat. Artinya sekitar 90 persen pasien yang ke rumah sakit itu kalau dipoli (anak) sakit ya batuk pilek," jelas dr Lowis saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (21/9/2023).
Selain batuk pilek, pasien anak yang datang dengan ISPA juga ada yang mengeluh demam, lemas, dan sesak napas. Pasien dengan kondisi ini biasanya akan dirawat untuk mendapat penanganan yang masif.
Jika kondisinya semakin parah, biasanya akan diberikan oksigen untuk membantu pasien bernapas dengan baik.
"Semuanya itu pertanda-pertanda yang tidak baik untuk seorang anak," tutur dr Lowis.
"Sehingga, kita kadang sampai harus merawat anak tersebut karena butuh bantuan oksigen dan sebagainya," pungkasnya.
Simak Video "Video: Ratusan Anak Terjangkit ISPA-Penyakit Kulit Pascabanjir di Sumut"
(sao/kna)