Lebih dari setengah warga Baduy dalam dan Baduy luar sudah memiliki kartu kepesertaan BPJS Kesehatan. Pemerintah memastikan seluruhnya termasuk dalam penerima bantuan iuran (PBI).
Berdasarkan catatan Agustus 2023, ada 4.602 warga Baduy yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, dari total 9.297 penduduk. Jika dirinci, 4.005 jiwa di antaranya masuk dalam PBI APBN atau pemerintah pusat, sementara 597 jiwa lainnya berada di PBI APBD yakni daerah.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Bayu Teja Muliawan, menyebut lebih dari 30 persen warga Baduy sudah memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan.
"Kebanyakan penyakitnya ISPA, terus masalah terkait higiene, penyakit kulit," beber Bayu dalam konferensi pers di Binong, Baduy Luar, Banten, Selasa (26/9/2023).
Meski sudah memiliki akses biaya gratis melalui skema BPJS, persoalan lain yang dialami warga Baduy adalah akses sarana kesehatan. Kebiasaan berjalan kaki di tengah aturan adat, mengharuskan mereka untuk menempuh jarak puluhan kilometer demi mendapat pengobatan.
Bahkan, dalam beberapa kasus tidak sedikit warga yang akhirnya tak tertolong lantaran telat ditangani pihak puskesmas maupun rumah sakit. Seperti diceritakan salah satu warga Baduy Luar, Ayah Mursyid, demikian sapaannya, larangan dari para leluhur untuk tidak menggunakan alat transportasi membuat mereka tak bisa berbuat banyak.
Mursyid berharap pemerintah mendirikan fasilitas kesehatan di tempat terdekat warga Baduy Luar dan Baduy Dalam yakni Binong. Gerbang utama menuju wilayah Baduy.
"Supaya ada sarana prasarana faskes, RS yang dekat, mau apa namanya segala sarananya, yang lengkap, karena yang sudah terjadi banyak warga kami tidak selamat, terlalu lama di jalan," cerita Mursyid.
Simak Video "Video Dirut BPJS Kesehatan Bicara soal Rencana Pemutihan Tunggakan"
(naf/kna)