Suasana Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat memang tak seramai dulu. Namun geliat pedagang pakaian masih terlihat di Blok B, salah satunya di lapak milik Irma (21), seorang pedagang daster.
Di tengah cuaca panas terik belakangan ini, Irma mengaku penjualan daster mengalami peningkatan. Tidak heran, desain yang longgar dan bahan yang cenderung sejuk menjadikan daster buasana yang nyaman untuk berpanas-panasan.
"Kalau akhir-akhir ini banyak yang nyari daster karena memang kan pakai daster itu lebih adem. Terus banyak orang juga yang memang senang pakai daster. Kan simpel ya terus nggak panas kalau pakai daster," ujar Irma ketika ditemui detikcom, Senin (1/10/2023).
Irma menyebut, daster yang dijual memiliki range harga sangat beragam sehingga pembeli bisa menyesuaikan budget dengan kualitas daster yang diinginkan. Adapun harga daster yang dijual di Pasar Tanah Abang berkisar dari puluhan sampai ratusan ribu rupiah.
Sebenarnya apa sih manfaat menggunakan daster ketika cuaca sedang panas-panasnya? Dokter spesialis kulit dan kelamin dr Ruri Diah Pamela, SpKK menjelaskan bahwa mengenakan pakaian yang longgar seperti daster ketika cuaca panas dapat membuat tubuh menjadi lebih nyaman.
"Penggunaan pakaian yang longgar dengan bahan seperti katun baik untuk menghindari gesekan berlebih di kulit. Ini bagus untuk mengatasi gangguan kulit akibat cuaca panas misalnya seperti biang keringat, gatal-gatal, atau infeksi jamur di area lipatan tubuh," ucap dr Ruri ketika dihubungi detikcom.
"Intinya sebetulnya bukan hanya daster, tetapi pakaian yang longgar dan nyaman sehingga tidak menyebabkan gesekan di lipatan kulit dan menghindari lembab berlebih," sambungnya.
dr Ruri menjelaskan bahwa cuaca yang panas dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap biang keringat dan kulit berjamur. Hal tersebut disebabkan salah satunya oleh peningkatan produksi keringat ketika cuaca sedang panas.
Ketika cuaca panas, tubuh akan berusaha lebih keras untuk menjaga suhu tubuh agar tetap normal. Keringat sebenarnya merupakan salah satu cara tubuh untuk mendinginkan diri, namun apabila diproduksi dalam jumlah yang berlebihan maka dapat menyebabkan biang keringat.
"Selain itu, cuaca panas sering kali diikuti oleh kelembapan yang tinggi. Kelembapan membuat keringat sulit menguap. Selain menyebabkan biang keringat, jamur juga tumbuh baik dalam lingkungan yang lembap. Kelembapan yang tinggi pada kulit dapat menciptakan kondisi yang ideal bagi jamur untuk berkembang biak, menyebabkan infeksi jamur di kulit yang menimbulkan rasa gatal," pungkasnya.
NEXT: Prediksi suhu mencapai 40 derajat celcius
(avk/up)