.webp)
Yoseppy, pria asal Jakarta belakangan disorot pasca membagikan kisah dirinya berjuang melawan kanker nasofaring stadium 4. Siapa sangka, keluhan awal pilek biasa yang sempat diduga sinusitis, adalah kanker stadium lanjut. Terlebih, setelah ditemukan benjolan di leher.
Pria 30 tahun itu mengaku sempat mendapatkan diagnosis berbeda dari beberapa dokter sebelum akhirnya melakukan pemeriksaan lanjut endoskopi juga PET scan. Kanker Yoseppy ternyata nyaris menjalar ke bagian otak.
Beruntung, dengan penindakan yang cepat, kemoterapi 4 kali dengan jarak 3 minggu. Ia juga menjalani radioterapi 33 kali. Kini, tidak ada lagi keluhan mimisan, hingga sulit bernapas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulit bagi Yoseppy untuk membedakan gejala sinusitis biasa dengan yang mengarah ke kanker nasofaring stadium akhir. Menurut dr Ahmad Wahyudin SpTHT, hal ini dipicu keduanya sama-sama mengeluarkan lendir. Lantas apa bedanya?
"Yang mesti dipahami, sinusitis tidak dapat memicu kanker nasofaring," beber dr Ahmad saat dihubungi detikcom Kamis (5/10/2023).
"Namun memang, ciri-ciri kerap dibedakan antara sinusitis dan kanker nasofaring adalah sama-sama mengeluarkan ingus kental, kanker nasofaring kadang-kadang menyebabkan hidung tersumbat bila telah menutupi rongga hidung, tetapi kanker nasofaring keberlangsungan gejalanya terus menerus, sedangkan sinusitis sifatnya hilang timbul," sambung dia.
Pada stadium awal, bahkan seringnya kanker nasofaring tidak menimbulkan gejala apapun sehingga kerap tidak disadari. Namun, masyarakat disebutnya perlu segera memeriksakan diri jika ditemui gejala seperti benjolan hingga darah di air liur.
Dikutip dari Web MD, gejala lain yang perlu diwaspadai adalah:
- Keluarnya darah dari hidung atau mimisan
- Hidung tersumbat atau telinga berdenging
- Gangguan pendengaran
- Infeksi telinga yang sering terjadi
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
(naf/suc)
