Sudah seringkali terdengar, muncul kasus penyakit pernapasan akibat penggunaan vape. Fakta ini bak mematahkan anggapan yang menyebut, efek vape lebih 'enteng' dibandingkan rokok konvensional. Nyatanya, vape pun bisa memicu penyakit, bahkan hingga kasus paru-paru kolaps.
Mirisnya, kali ini korban vape adalah seorang bocah berusia 12 tahun bernama Sarah Griffin. Ia kecanduan vape sejak pertama kali menggunakannya saat usianya masih sembilan tahun. Gegara vape, paru-paru Sarah kolaps sampai-sampai ia koma selama empat hari.
Ibu Sarah, Marry, menjelaskan anaknya memang memiliki riwayat asma jauh sebelum mengenal vape. Kini akibat vape, Sarah mengalami infeksi dan kondisinya semakin memburuk karena asmanya. Bahkan mengacu pada hasil rontgen, tinggal satu paru Sarah yang masih berfungsi.
"Para dokter menjelaskan bahwa jika Sarah tidak menggunakan vaping, dia akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk melawan infeksi. Vaping telah membuat paru-parunya sangat lemah," ungkap Mary dikutip dari Belfast Live, Sabtu (14/10/2023).
"Para dokter mengatakan jika Sarah sampai ke rumah sakit lebih lama lagi, hasilnya akan sangat berbeda. Itu adalah sesuatu yang bahkan tidak dapat saya pikirkan," sambungnya.
Setelah menjalani perawatan beberapa hari, Sarah akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah. Namun dokter menyoroti, masalah pernapasan Sarah akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Bahkan mungkin paru-paru Sarah tidak akan bisa kembali sepenuhnya normal.
"Sarah menjadi sangat lesu. Dia biasanya penuh energi, terus-menerus berbicara dan bepergian tetapi dia masih dalam tahap pemulihan dan belum kembali ke dirinya yang biasanya," tutur Mary.
"Dampak mentalnya sama besarnya dengan dampak fisiknya. Dia telah melalui trauma seperti itu. Perjalanannya masih panjang, tapi kami sangat bersyukur dia bisa kembali ke rumah bersama kami," pungkasnya.
Sarah terbiasa menggunakan vape sembari bersembunyi dari ibunya. Beberapa minggu sebelum akhirnya tumbang, Sarah menghisap vape hingga ribuan kali.
Sampai suatu ketika, Sarah batuk-batuk dan kesulitan bernapas. Ibunya sempat mengira, batuk Sarah saat itu disebabkan asma yang kumat. Namun setelah diberi nebuliser, batuk Sarah tak kunjung mereda. Di situlah Mary menyadari, batuk Sarah saat itu berbeda dari batuk pada umumnya.
Simak Video "Video WHO Ungkap Hampir 15 Juta Remaja di Dunia Ngevape"
(vyp/vyp)