Kata Dokter Saraf soal Biang Kerok Orang RI Rentan Kena Stroke Umur 20-30

Vidya Pinandhita - detikHealth
Selasa, 24 Okt 2023 17:01 WIB
Ilustrasi. Foto: Thinkstock
Jakarta -

Serangan stroke tak hanya menghantui orang-orang berusia lanjut, melainkan juga orang-orang muda dengan kisaran usia 20 hingga 30 tahun. Menurut dokter saraf, kondisi ini tak terlepas dari faktor risiko berupa gaya hidup dan tingkat stres yang bisa jadi, terjadi akibat beban pekerjaan.

Sebagaimana dijelaskan oleh dokter spesialis saraf sekaligus anggota Dewan Pembina Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSh) Prof Dr dr Yuda Turana, SpS, hipertensi menjadi faktor risiko nomor satu dari stroke. Di samping itu, stroke juga dipicu oleh kondisi lain seperti obesitas, riwayat diabetes, hingga minim aktivitas fisik.

"Bukan hanya makan garam banyak, tapi juga obesitas, physical activity. Bisa saja langsing berat badan sempurna, tapi dia nggak aktif bergerak. Itu juga faktor risiko. Merokok, konsumsi alkohol," ungkapnya saat ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Selasa (24/10/2023).

"Cenderung memang trennya stroke banyak di usia muda karena banyak h. Karena kita tahu bicara Indonesia secara umum, merokok usia muda termasuk paling tinggi. Dulu beli makanan jalan ke depan gang, sekarang diantar depan pagar. Obesitas menjadi masalah," jelas prof Yuda lebih lanjut.

Selaim itu, stres juga termasuk faktor risiko penyakit stroke. Menurut dr Yuda, penyakit stroke tidak terlepas dari faktor risiko berupa stres dan kondisi mental. Jangankan gegara bekerja. Pada beberapa orang, bangun pagi hari pun sudah diawali dengan stres.

"Mengenai mental health. Artinya, bekerja itu seringkali menjadi peoblem. Sekarang bukan di aspek fisik, lebih banhak aspek psikis. Itu sangat penting. Itu juga faktor risiko," ungkap dr Yuda.



Simak Video "Video: Seusai Stroke Ringan, Kak Seto Diminta Istirahat hingga 2 Bulan"

(vyp/suc)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork