Fenomena 'fetus in fetu' merupakan kasus langka yang dapat terjadi pada bayi. Secara umum, kondisi ini didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana janin yang mengalami kelainan perkembangan ditemukan di dalam tubuh kembarannya yang sehat.
Dikutip dari Live Science, kondisi ini sangat jarang terjadi. Menurut laporan yang diterbitkan dalam Journal of Surgical Technique and Case Report pada 2010, fenomena itu hanya terjadi 1 dari 500.000 kelahiran.
Sampai saat ini masih belum jelas penyebab janin dalam janin itu bisa terjadi. Namun, para ilmuwan berpendapat bahwa janin itu adalah jenis 'kembaran parasit' yang langka.
Kembar parasit tersebut terbentuk saat atau selama kehamilan kembar identik. Itu terjadi saat salah satu janin diserap oleh janin lainnya di awal kehamilan.
"Ini terjadi sebagai bagian dari proses perkembangan janin ketika ada rongga yang menutup selama perkembangan dan salah satu embrio memasuki ruang tersebut," Dr. Omer Globus, direktur neonatologi di Assuta Medical Center di Ashdod, Israel.
Kasus fetus in fetu sudah beberapa kali terjadi di dunia. Berikut beberapa kasus yang telah dirangkum detikcom:
1. Dokter Temukan Janin di Otak Bayi 1 Tahun
Dokter menemukan janin yang bersarang di otak bayi perempuan berusia 1 tahun. Itu baru diketahui setelah menyadari perkembangan keterampilan motorik sang anak sangat lambat.
Setelah dilakukan pemindaian otak atau MRI, baru diketahui ada janin berukuran 10 cm di dalam otak bayi tersebut. Kondisi itu membuat lingkar kepala bayi 1 tahun itu membesar dan terdapat penumpukkan cairan di otak.
Dikutip dari Live Science, benda asing di kepala bayi itu adalah 'kembar diamniotik monokorionik yang cacat'. Dokter di Huashan Hospital, Fudan University, China, mengatakan kondisi janin itu sudah memiliki tungkai atas, tulang, dan kuku.
Janin tersebut juga memiliki spina bifida atau kondisi sumsum tulang belakang terbuka. Melihat kondisinya, ada kemungkinan janin terus tumbuh selama berbulan-bulan saat berada di dalam rahim.
2. Remaja di India 'Hamil' Kembarannya Sendiri
Seorang remaja di India menemukan benjolan aneh di perutnya yang semakin membesar selama lima tahun terakhir. Setelah ditelusuri, benjolan di perutnya adalah 'kembarannya' sendiri.
Menurut laporan yang diterbitkan pada 12 Agustus 2019 di jurnal BMJ Case Reports, remaja berusia 17 tahun itu mengatakan pada dokter kerap sakit perut dan rasa kenyang. Padahal saat itu dia belum makan banyak.
"Hasil CT scan mengungkapkan bahwa remaja tersebut memiliki massa besar di perutnya yang tampaknya berisi banyak tulang, yang menyerupai bentuk tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang panjang," tulis para penulis yang dikutip dari Live Science.
(sao/kna)