Pria AS Meninggal Gagal Organ Setelah 40 Hari Hidup dengan Jantung Babi

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 02 Nov 2023 10:01 WIB
Penerima transplantasi jantung babi. (Foto: University of Maryland School of Medicine)
Jakarta -

Pria Amerika Serikat yang menjadi orang kedua penerima transplantasi jantung dari babi telah meninggal. Lawrence Faucette (58) menerima transplantasi organ di Pusat Medis Universitas Maryland bulan lalu karena gagal jantung stadium akhir.

Ayah dua anak dan veteran Angkatan Laut ini dilaporkan dalam kondisi sehat pada bulan pertama setelah transplantasi dari babi hasil rekayasa genetika. Namun dalam beberapa hari sebelum kematiannya, tubuhnya mulai menunjukkan tanda-tanda penolakan organ yang juga merupakan tantangan paling signifikan dalam transplantasi. Dia meninggal pada hari Senin (30/10) waktu setempat.

Faucette hidup dengan jantung babi selama 40 hari. Istri Faucette, Ann, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa suaminya tahu waktunya singkat dan menjadi penerima donor organ babi adalah kesempatan terakhirnya untuk berbuat demi orang lain.

"Dia tidak pernah membayangkan dia akan bertahan selama dia bisa bertahan," kata Ann dikutip dari laman resmi Universitas Maryland.

Kondisi Faucett sempat dinyatakan baik pada bulan pertama dan bahkan mampu melakukan terapi fisik untuk mendapatkan kembali kemampuannya berjalan, menghabiskan waktu bersama anggota keluarga dan bermain kartu dengan istrinya. Namun belakangan mulai menunjukkan tanda-tanda penolakan.

Hal ini mempengaruhi 10 hingga 20 persen pasien yang menerima transplantasi jantung manusia. Namun dokter mengatakan risikonya mungkin lebih tinggi bagi mereka yang menerima organ dari hewan, melalui operasi yang secara medis disebut xenotransplant.

"Seperti halnya pasien pertama, David Bennett, Sr, kami bermaksud melakukan analisis ekstensif untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dicegah pada transplantasi di masa depan; hal ini akan memungkinkan kami untuk terus bergerak maju dan mengedukasi rekan-rekan kami di lapangan berdasarkan pengalaman kami," kata Dr Muhammad Mohiuddin, Direktur Program transplantasi jantung yang berasal dari hewan di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland.

Perubahan pada transplantasi dilakukan untuk percobaan kedua, termasuk pengujian virus yang lebih baik. Hal ini mengejutkan para ilmuwan, karena babi khusus yang dipelihara untuk menghasilkan organ seharusnya bebas virus.

Upaya transplantasi organ dari hewan ke manusia telah gagal selama beberapa dekade, karena sistem kekebalan tubuh manusia segera menghancurkan jaringan asing tersebut.

Sejumlah tim ilmiah telah menguji ginjal dan jantung babi pada monyet dan tubuh manusia yang disumbangkan, dengan harapan dapat memberikan pembelajaran yang cukup bagi Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) untuk mengizinkan studi xenotransplantasi formal.



Simak Video "Pasien Transplantasi Jantung Babi Kedua di Dunia Meninggal"

(kna/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork