Asupan makanan manis berlebih tidak hanya berisiko memicu diabetes, melainkan juga gangguan kesuburan dan keseimbangan hormon. Walhasil, wanita yang berusaha hamil dianjurkan untuk mengurangi asupan gula.
"Tak hanya berdampak pada kesehatan secara umum, beberapa penyakit tersebut juga berdampak terhadap kesehatan kesuburan wanita, bahkan berisiko menyebabkan gangguan kesuburan/infertilitas," tutur spesialis obgyn dr Gita Pratama, SpOG, SubspFER, MScRep dari RS Pondok Indah dalam keterangan kepada detikcom, Kamis (16/11/2023).
dr Gita menjelaskan konsumsi gula secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan hingga mengarah pada obesitas. Obesitas berisiko mengganggu fungsi hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang terlibat dalam kesuburan seperti hormon reproduksi.
Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan ovulasi serta gangguan haid tanpa disertai dengan keluarnya sel telur (anovulasi) yang menyulitkan terjadinya kehamilan. Di samping itu, meningkatnya kadar gula darah akibat terlalu sering mengonsumsi makanan manis juga dapat memengaruhi siklus haid.
Gangguan haid, seperti siklus yang tidak teratur atau perdarahan yang berlebihan, dapat menjadi tanda dari masalah kesuburan. Sebagai informasi, siklus haid yang normal adalah berkisar antara 21-35 hari, bervariasi pada setiap
wanita.
"Pada wanita hamil, konsumsi gula yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes kehamilan atau diabetes gestasional. Diabetes gestasional berhubungan dengan peningkatan angka kejadian kelahiran prematur, keguguran, preeklamsia, polihidramnion atau berlebihnya cairan ketuban, persalinan caesar akibat bayi besar dengan berat lebih dari 4 kilogram, serta perdarahan pasca persalinan," jelas dr Gita.
Simak Video "Video: Kemenkes soal Penyebab Meninggalnya Ibu Hamil Usai Ditolak 4 RS di Papua"
(kna/vyp)