Seorang wanita di Solo, Eveline Aprilisa, viral setelah membagikan kisahnya mengalami gagal botox. Ia yang awalnya berniat memudarkan garis senyum dengan prosedur suntikan botox, berujung tak bisa senyum hingga berbulan-bulan. Wajahnya menjadi kaku dan bibirnya pun berbentuk bak terbalik seperti huruf 'n'.
Secara umum dalam dunia estetik, botox (Botulinum Toxin) bekerja merilekskan otot yang menimbulkan gerakan ekspresi. Misalnya, untuk kerutan yang muncul di area samping mata ketika seseorang tersenyum, atau kerutan di antara dua alis ketika seseorang sedang berpikir. Dengan botox, kerutan tersebut akan berkurang.
Dokter spesialis kulit dr I Gusti Nyoman Darmaputra SpKK, SubspOBK, FINSDV, FAADV, mengatakan, karena fungsi botox adalah merilekskan otot, maka untuk memudarkan garis senyum sebagaimana dalam kasus viral tersebut sebenarnya tidak termasuk fungsi botox.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya botox, kembali lagi, fungsi utamanya adalah merilekskan atau melumpuhkan otot tertentu yang dituju. Artinya, dosisnya ini yang paling penting diperhatikan," terang dr Darma kepada detikcom, Senin (20/11/2023).
"Kedua adalah titik-titik di mana menginjeksikan botox. Jadi botox yang pertama misalnya pada alis di dahi, itu kadang-kadang kalau salah titiknya itu bisa membuat alisnya naik sebelah atau naik dua-duanya seperti orang marah. Kemudian bisa juga menyebabkan kalau terlalu banyak, membuat orang poker face. Di saat dia mengangkat alis, ekspresinya pun menjadi kaku. Sama juga di samping mata," sambungnya.
Ia pun menegaskan, penting untuk masyarakat berhati-hati ketika hendak memilih klinik untuk suntik botox. Jangan sampai, klinik tersebut memberikan suntik botox dalam dosis berlebih, sehingga menimbulkan efek yang tidak diinginkan pada wajah.
Terlebih jika dosis yang disuntikkan terlalu banyak, tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan bentuk wajah. Yang bisa dilakukan hanyalah menunggu sekitar empat sampai enam bulan hingga efek botox hilang, barulah wajah akan kembali ke kondisi normal.
"Harus hati-hati dalam memilih tempat atau dokter yang dalam melakukan botox ini. Karena titik lokasi itu sangat penting. Dosis itu sangat penting. Dalam pemberian botox adalah lebih baik underdose, artinya dosisnya kurang dulu jadi orang itu tetap bisa berekspresi, daripada overdose," tuturnya.
"Karena kalau masih kurang dosisnya, tinggal ditambahkan saja saat waktunya kontrol, itu bisa ditambahkan memberikan hasil lebih bagus daripada kalau dosis sudah kelebihan, itu tidak bisa ditarik mundur lagi. yang ada hanya perlu menunggu empat sampai enam bulan sampai efek botoxnya ini berkurang," pungkas dr Darma.











































