Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berduka. Seorang staf mereka tewas dalam serangan yang dilakukan oleh Israel di tempat dia mengungsi.
WHO mengumumkan kematian stafnya di Gaza bernama Dima Abdullatif Mohammed Alhaj (29) yang meninggal bersama bayinya yang masih berusia 6 bulan, suami, dan 2 saudara laki-lakinya. Dima bekerja sebagai administrator pasien di Pusat Rekonstruksi Anggota Badan, bagian penting dari Tim Trauma dan Darurat WHO.
"Dima meninggal hari ini ketika rumah orang tuanya di Gaza selatan-tempat dia mengungsi dari Kota Gaza, dibom," tulis WHO dalam keterangannya dikutip dari laman resmi WHO, Rabu (22/11/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di rumah tersebut juga terdapat 50 anggota keluarga dan masyarakat yang berlindung. Mereka ikut tewas dibom Israel.
Dima meraih gelar sarjana di bidang Ilmu Lingkungan dan Kebumian dari Universitas Islam Gaza, dan terus belajar dan bekerja di bidang isu lingkungan dan kesehatan. Ia merupakan mahasiswa magister di Universitas Glasgow, Skotlandia, Inggris, sebagai bagian dari program pertukaran Erasmus pada tahun 2018-2019.
"Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan kesedihan kami," tulis Dirjen WHO Tedros Adhanom di akun X pribadinya.
WHO menambahkan kematian Dima dan keluarganya adalah contoh dari kehilangan yang tidak masuk akal dalam konflik yang terjadi di Gaza. Warga sipil meninggal di rumah mereka, di tempat kerja, saat mengungsi, saat berlindung di sekolah, saat dirawat di rumah sakit.
(kna/naf)











































