Sederet Negara Ini Laporkan Peningkatan Kasus Mycoplasma Pneumonia, RI Termasuk?

Sederet Negara Ini Laporkan Peningkatan Kasus Mycoplasma Pneumonia, RI Termasuk?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Senin, 04 Des 2023 12:01 WIB
Sederet Negara Ini Laporkan Peningkatan Kasus Mycoplasma Pneumonia, RI Termasuk?
Ilustrasi China diterpa penyebaran penyakit pernapasan pneumonia 'misterius' yang marak menyerang anak-anak. Foto: AP Photo
Jakarta -

Penyakit pernapasan pneumonia 'misterius' kini merebak di China, marak menyerang anak-anak. Disebut-sebut, penyakit ini dipicu oleh infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae, yang sebenarnya sudah ada di sejumlah negara lainnya tak hanya di China.

Menurut dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP, Mycoplasma pneumoniae juga sebenarnya sudah lama ada di Indonesia. Namun karena tidak ada pemeriksaan rutin, infeksi bakteri ini tidak selalu diketahu kasusnya. Bakteri ini hanya ditemukan ketika dilakukan penelitian.

"Mycoplasma ini adalah bakteri yang berukuran kecil sekali, memiliki genomen pendek 0,58 hingga 2,20 dan penularannya melalui cairan droplet. Jadi penularannya melalui droplet dan ini adalah airborne disease karena droplet ada di udara dan terhirup oleh manusia," terangnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (1/12/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas selain China, negara mana saja yang sudah melaporkan kasus infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae?

Denmark

Statens Serum Institut (SSI) di Denmark mengungkapkan, kasus infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae meningkat tiga kali lipat selama lima minggu terakhir.

ADVERTISEMENT

Peneliti senior SSI Hanne-Dorthe Emborg menyebut, wabah ini sebenarnya bukan hal aneh. Pasalnya, hal ini telah diperkirakan oleh para beberapa waktu setelah COVID-19 merebak. Denmark juga memang mengalami epidemi pneumonia mikoplasma secara nasional setiap empat tahun sekali, umumnya setiap musim gugur dan awal musim dingin.

"Selama empat tahun terakhir, jumlah infeksi mikoplasma sangat rendah, dan oleh karena itu bukan hal yang aneh jika kita mengalami epidemi saat ini," katanya yang dikutip dari Daily Mail, Jumat (1/12).

"Kami sebenarnya sudah memperkirakannya sejak kami menutup (lockdown) negara ini setelah pandemi COVID," sambungnya.

Inggris

Menyusul merebaknya penyakit pernapasan pneumonia 'misterius' di China, Inggris melaporkan temuan kasus serupa. Public Health Wales (PHW) melaporkan, tercatat ada 12 kasus pneumonia teridentifikasi di negaranya.

Seperti wabah di China, kasus pneumonia ini juga disebabkan infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae.

"Sama seperti negara lainnya, Wales menerima sejumlah laporan tentang infeksi mycoplasma pneumoniae di tahun ini dibandingkan periode 2020 hingga 2022," ujar juru bicara PHW, dikutip dari The Sun UK, Sabtu (2/12/2023).

NEXT: Prancis dan Belanda

Prancis

Prancis juga mencatat peningkatan kasus infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae dalam beberapa hari terakhir.

Dikutip dari radio Nova, kasus-kasus tersebut paling banyak terjadi pada anak di bawah umur 15 tahun. Pada kelompok usia ini, dalam beberapa pekan terakhir terjadi peningkatan konsultasi medis untuk jenis infeksi ini sebesar 36 persen.

Tren serupa belum pernah tercatat di negara ini selama sekitar sepuluh tahun. Gejalanya yang ditemukan pada pasien mirip dengan flu atau virus corona, yaitu demam, kelelahan, dan batuk.

Belanda

Institut Penelitian Layanan Kesehatan Belanda (NIVEL), sebuah lembaga penelitian di Utrecht, melaporkan sebanyak 80 dari setiap 100.000 anak berusia antara 5 dan 14 tahun tercatat mengidap pneumonia pada minggu lalu.

Dikutip dari The Messenger, ini merupakan wabah pneumonia terbesar yang pernah dicatat NIVEL dalam beberapa tahun terakhir. NIVEL dan Institut Nasional untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan pun tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut terkait penyebab peningkatan kasus pneumonia ini.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video IDAI: Banyak Kasus Pneumonia Anak di RI Disebabkan Influenza"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/kna)

Berita Terkait