Hidup 60 Tahun di Paru-paru Besi karena Polio, Meninggal karena Mati Listrik

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Senin, 11 Des 2023 11:36 WIB
Wanita yang hidup dengan paru-paru besi selama hampir 60 tahun meninggal dunia karena mati listrik (Foto: AP Photo/The Tennessean, John Partipilo,)
Jakarta -

Seorang wanita di Tennessee, Amerika Serikat, menjadi wanita yang hidup dengan paru-paru besi selama 60 tahun karena polio. Nahas, dia meninggal akibat tak bisa bernapas saat mati listrik, yang membuat alat penopang hidupnya itu tak berfungsi.

Dianne Odell disebutkan mengidap polio pada usia tiga tahun dan menghabiskan hampir enam dekade di dalam paru-paru besi. Kelainan bentuk tulang belakang akibat penyakit tersebut menghalangi Dianne untuk menggunakan alat bantu pernapasan portabel yang lebih modern.

Meski tak bisa hidup di luar batasan dari mesin tersebut, Dianne tetap teguh dalam mempertahankan semangat hidupnya.

Dia mencapai prestasi yang luar biasa, seperti mendapatkan ijazah sekolah menengah atas, mengikuti kursus perguruan tinggi, dan menyusun kisah anak-anak yang dibintangi oleh 'bintang harapan' bernama Blinky.

Bahkan sikap positifnya itu membuat Dianne dikagumi banyak orang. Frank McMeen, presiden West Tennessee Health Care Foundation, memujinya sebagai orang yang sangat baik hati dan penuh perhatian, selalu memprioritaskan kesejahteraan orang-orang di sekitarnya.

"Saya memiliki kehidupan yang sangat baik, penuh dengan cinta, keluarga, dan keyakinan. Anda dapat membuat hidup menjadi baik atau Anda dapat menjadikannya buruk," ucapnya dalam sebuah wawancara tahun 1994, dikutip dari Daily Star.

Dalam batasan paru-paru besinya, Dianne juga tetap bisa berinteraksi dengan pengunjung melalui cermin miring, mengoperasikan televisi melalui tabung tiup kecil, dan berkomunikasi melalui komputer yang diaktifkan dengan suara.

Namun pada Mei 2008 di usia 61 tahun, hidup Dianne terhenti karena pemadaman listrik yang menghentikan aliran udara ke paru-parunya.

Segala upaya juga telah dilakukan oleh anggota keluarga, termasuk upaya dengan generator darurat dan pompa tangan. Akan tetapi, mereka tetap tidak dapat mempertahankan pernapasannya. Kekuatannya pernapasan Dianne memang telah berkurang secara signifikan pada bulan-bulan sebelumnya.

"Kami melakukan semua yang kami bisa lakukan tetapi kami tidak bisa membuatnya tetap bernapas," saudara ipar Dianne, Will Beyer.

"Dianne menjadi jauh lebih lemah selama beberapa bulan terakhir dan dia tidak memiliki kekuatan untuk melanjutkan. Semua orang tahu apa yang seharusnya kami lakukan. Itu tidak berhasil," sambungnya lagi.



Simak Video "Video: Kabar Baik! KLB Polio di Indonesia Dinyatakan Berakhir"

(suc/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork