Belakangan ini lonjakan COVID-19 terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa lonjakan signifikan yang terjadi beberapa waktu terakhir cenderung masih terkendali dan jauh lebih rendah dibandingkan kondisi pandemi.
Disebut-sebut, salah satu pemicu lonjakan virus COVID-19 kali ini adalah kemunculan varian baru JN.1. Pakar menyebut, varian ini memiliki kemampuan reinfeksi lebih tinggi dibandingkan dengan varian yang menyebar sebelumnya.
Walau begitu, masyarakat diimbau tidak perlu khawatir namun tetap waspada dengan varian ini lantaran tingkat keparahan dari infeksi JN.1 masih sama dengan varian yang sudah ada sebelumnya.
Sudah Ditemukan di Indonesia
Kemenkes RI mengungkapkan bahwa total kasus COVID-19 akibat varian JN.1 di Indonesia sudah mencapai 41 kasus. JN.1 pertama kali teridentifikasi pada pertengahan November 2023.
Lonjakan kasus JN.1 di Indonesia banyak ditemukan sekitar awal Desember 2023 dengan jumlah 36 kasus. Sementara pada bulan November, jumlah kasus tercatat ada sebanyak lima pasien.
"Per tanggal 19 Desember penemuan JN.1 di Indonesia sebanyak 41 kasus," demikian konfirmasi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu, kepada detikcom Rabu (20/12/2023).
dr Maxi dalam keterangannya mengatakan bahwa gejala yang dialami oleh pasien di Indonesia tidak lebih parah bila dibandingkan dengan varian-varian yang sudah ada sebelumnya. Berikut ini adalah rincian kasus JN.1 hingga Selasa (19/12/2023).
November:
2 kasus dari Jakarta Utara
1 kasus dari Jakarta Selatan
1 kasus dari Jakarta Timur
1 kasus dari Batam
Desember:
29 kasus dari Jakarta Selatan
2 kasus dari Jakarta timur
2 kasus dari Jakarta Utara
3 kasus dari Batam
Memiliki Gejala COVID Tongue
Varian JN.1 memiliki jenis gejala yang khas tak banyak dimiliki oleh varian lain, yaitu COVID tongue. Gejala COVID tongue ditandai dengan munculnya pembengkakan dan peradangan pasca terinfeksi COVID-19.
Dalam beberapa kasus, pasien juga akan mengalami lidah yang nampak lebih putih dan tidak rata dari biasanya. Selain itu, gejala COVID tongue pada kasus lain juga dapat menimbulkan kemerahan, sensasi terbakar, hingga mati rasa pada tingkat tertentu di lidah. Pasien yang terpapar JN.1 juga bisa mengalami benjolan atau sariawan di area mulut.
Secara umum JN.1 juga memiliki gejala khas COVID-19 seperti pada varian-varian yang sudah ada sebelumnya. Beberapa di antaranya adalah:
- Radang tenggorokan
- Batuk
- Lendir di hidung
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Demam
- Nyeri otot
- Menggigil
- Kehilangan kemampuan indera penciuman dan perasaan
Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
(avk/kna)