Ada sejumlah cara membersihkan usus kotor yang perlu diketahui. Sebagai salah satu organ pencernaan manusia, usus bisa menyimpan sisa-sisa makanan, racun, maupun zat-zat lain yang dapat menyebabkan penumpukan kotoran di dalam usus.
Tidak semua sisa makanan yang dikonsumsi dibuang saat buang air besar (BAB). Sebagian dari sisa makanan tersebut akan tersisa dan menempel di dinding-dinding usus. Jika dibiarkan, sisa-sisa makanan tersebut akan menumpuk dan dapat menyebabkan berbagai penyakit maupun gangguan pencernaan.
Selain menjaga pola makan yang sehat sebagai cara membersihkan usus, berikut beberapa bahan alami yang bisa dicoba, dikutip dari Healthline.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Perbanyak minum air putih
Perbanyak minum air putih sesuai kebutuhan tubuh dapat membantu melancarkan sistem pencernaan, sekaligus membersihkan bagian kotor di dalam usus.
Selain dari asupan air mineral, seseorang bisa mendapatkan air dari makanan yang tinggi kandungan air seperti semangka, tomat, dan selada.
2. Minum jus untuk detoks
Bahan alami untuk membersihkan usus yaitu ada jus detoks, yang isinya terdiri atas berbagai macam sayuran dan buah-buahan.
Cobalah membuat jus dari buah dan sayur tinggi serat serta antioksidan seperti lemon, seledri, apel, pepaya, sampai daun kale. Hindari untuk mengonsumsi jus kemasan yang justru tinggi gula dan berpengawet.
3. Menjalani diet tinggi serat
Cara membersihkan usus kotor bisa dicoba dengan diet tinggi serat. Serat adalah makronutrien penting bagi tubuh sekaligus bermanfaat meningkatkan bakteri baik di usus.
Serat banyak ditemukan dalam makanan nabati sehari-hari seperti buah, sayur, biji-bijian, kacang-kacangan, dan masih banyak lagi.
4. Mengonsumsi probiotik
Menambahkan probiotik ke dalam asupan makan sehari-hari adalah cara lain untuk membersihkan usus yang kotor.
Adapun beberapa probiotik yang bisa dikonsumsi, di antaranya suplemen, atau mengonsumsi yogurt, susu kefir, sampai kimchi.
5. Mengonsumsi minyak ikan
Minyak ikan yang tinggi omega-3 tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan otak dan jantung, melainkan juga baik untuk kesehatan usus.
Menurut penelitian yang dipublikasikan jurnal Gut, minyak ikan utuh diyakini bisa melindungi tubuh dari risiko kanker usus. Akan tetapi masih perlu penelitian lebih lanjut terkait konsumsi minyak ikan dalam bentuk suplemen.
Tanda-tanda Usus Kotor
Dikutip dari Everyday Health, seorang dokter naturopati di Naturopathic Wellness Center di Boulder, Colorado, yang berspesialisasi dalam pengobatan alami dan komplementer, Rosia Parrish, ND, membeberkan sejumlah tanda-tanda usus kotor yang perlu diwaspadai. Di antaranya:
Ketidaknyamanan di perut
Jika sering mengalami ketidaknyamanan di perut dengan gejala seperti gas, kembung, diare, sembelit, dan sakit perut, ini bisa menjadi tanda-tanda sindrom iritasi usus besar (IBS), suatu kondisi umum yang mempengaruhi usus besar.
Sebuah tinjauan penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan bakteri usus, yang disebut disbiosis, dapat berperan dalam perkembangan IBS pada sebagian orang.
Mengidam makanan
Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan banyaknya bakteri jahat di usus dan dysbiosis. Penelitian menunjukkan bahwa salah satu cara untuk mengubah kebiasaan makan adalah dengan mengubah apa yang ada di mikrobioma.
Perubahan Berat Badan
Seseorang bisa mengalami kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disengaja. Ketika usus sedang tidak seimbang, tubuh mungkin kesulitan menyerap nutrisi, menyimpan lemak, dan mengatur gula darah. Penurunan atau penambahan berat badan mungkin disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan atau kekurangan nutrisi.
Iritasi kulit
Penelitian juga menunjukkan hubungan antara usus yang tidak sehat dan masalah kulit seperti jerawat, psoriasis, dan eksim. Sebuah tinjauan penelitian menyatakan bahwa mikrobioma usus mempengaruhi kulit melalui mekanisme kekebalan yang kompleks. Probiotik dan prebiotik dapat membantu menyeimbangkan usus sehingga mencegah atau mengobati masalah peradangan kulit ini.
Alergi
Tinjauan penelitian lain menemukan bahwa usus yang tidak sehat dapat memainkan peran kompleks dalam kondisi alergi termasuk alergi pernapasan, alergi makanan, dan alergi kulit. Dengan demikian, mikrobioma usus dapat mempengaruhi nutrisi, kulit, dan bahkan paru-paru.
Kondisi autoimun
Sebuah penelitian menyatakan bahwa bakteri usus tertentu, yang disebut Bacteroides fragilis, menghasilkan protein yang dapat memicu timbulnya kondisi autoimun seperti rheumatoid arthritis, kolitis ulseratif, dan multiple sclerosis.
(suc/vyp)











































