Dokter Jiwa Sebut Caleg Rentan Alami Gangguan Mental Pasca Pemilu

Dokter Jiwa Sebut Caleg Rentan Alami Gangguan Mental Pasca Pemilu

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Jumat, 22 Des 2023 13:00 WIB
Dokter Jiwa Sebut Caleg Rentan Alami Gangguan Mental Pasca Pemilu
Ilustrasi. Foto: detikcom/Jhoni Hutapea
Jakarta -

Menjelang momen Pemilihan Presiden RI 2024, kesehatan jiwa para calon maupun masyarakat tak luput dari sorotan praktisi kesehatan. Sebab rupanya tak bisa menutup mata, sejumlah calon yang gagal terpilih membutuhkan penanganan tertentu berkenaan dengan kondisi mentalnya.

Hal itu diungkapkan oleh dokter spesialis kedokteran jiwa dr Lahargo Kembaren, SpKJ. Menurutnya, kasus masalah kesehatan mental cenderung meningkat pasca momen pemilihan calon legislatif. Tak hanya pada orang-orang yang gagal terpilih, melainkan juga pada keluarga dan pendukung calon yang bersangkutan.

"After Pemilu masalah kesehatan jiwa itu ada. Meningkat dari yang pertama kalau dia gagal ada, dia mengeluarkan banyak uang, mungkin materi tidak berhasil, ekspektasi tidak terpenuhi sehingga mengalami gangguan cemas. Gangguan tidur, kecemasan, kemudian panik, ada depresi, stres itu bisa terjadi," ungkapnya dalam diskusi pada Jumat (15/12/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga penanganan sederhana, pengobatan ringan, atau obat-obat yang membantu tidur atau psikoterapi sehingga dia bisa curhat, itu cukup membantu. Tetapi ternyata bukan cuma calonnya saja. Tim suksesnua, keluarganya, itu ada juga," sambungnya.

Menurutnya, baik calon maupun pendukung yang kemudian mengalami gangguan mental pasca kegagalan ini mungkin terlibat secara emosional terlalu dalam. Jangankan pada orang yang memberikan dukungan secara langsung, orang yang terpapar konten media sosial pun bisa mengalami kondisi serupa jika mental dan fisiknya 'terkuras' pasca kegagalan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saya dapati pada pasien-pasien lansia. Menarik berita politik buat mereka. Bisa nonton sampai malam, tau-tau kurang tidur, kurang minum, itu mempengaruhi. Hal-hal sederhana yang terganggu pada lansia, itu bisa mengganggu kondisi mental," pungkas dr Lahargo.

Lebih lanjut menurutnya, tidak ada penanganan khusus di rumah sakit untuk orang-orang yang mengalami gangguan mental pasca kegagalan di Pemilu. Pun 'trigger'-nya memang Pemilu, pasien bisa diberi pengobatan atau psikoterapi. Sedangkan untuk perawatan, bisa diberikan jika ada indikasi seseorang melakukan perilaku yang membahayakan untuk diri sendiri dan orang lain.




(vyp/kna)
Debat Pilpres Tanpa Stres
9 Konten
Menjelang Pilpres dan Pileg, kesehatan jiwa masyarakat tak luput dari sorotan dokter jiwa. Pada banyak kasus, mereka yang 'kalah' berisiko mengalami gangguan mental. Begitu juga, warga yang sehari-hari terpapar debat politik warganet di media sosial.

Berita Terkait