Emosi gegara Beda Pandangan Politik? Ini Saran Psikiater biar Nggak Bikin Cekcok

Emosi gegara Beda Pandangan Politik? Ini Saran Psikiater biar Nggak Bikin Cekcok

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Jumat, 22 Des 2023 15:00 WIB
Emosi gegara Beda Pandangan Politik? Ini Saran Psikiater biar Nggak Bikin Cekcok
Ilustrasi. Foto: Pradita Utama/detikcom
Jakarta -

Pada dasarnya, wajar jika setiap orang memiliki pilihan dan pandangan berbeda berkenaan dengan politik. Terlebih menjelang momen Pemilihan Presiden, banyak orang vokal menyuarakan penilaian pro dan kontranya terhadap calon presiden dan wakil presiden, misalnya melalui kanal media sosial.

Namun tak bisa menutup mata, perbedaan opini ini kerap kali menuai perdebatan di kalangan masyarakat. Beberapa orang terbiasa menyikapinya dengan santai. Namun pada beberapa kasus lainnya, perbedaan pandangan ini kemudian berujung 'cekcok' hingga memicu keretakan hubungan dengan orang terdekat.

Dokter spesialis kedokteran jiwa dr Lahargo Kembaren, SpKJ menyarankan, sebaiknya masyarakat tidak terlalu melibatkan unsur emosi ketika menyuarakan pandangan, maupun menghadapi opini politik orang lain. Sebab seringkali jika opini disampaikan atau disikapi dengan emosional, yang timbul justru ketidaknyamanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juga untuk menekan risiko cekcok atau stres karena pandangan politik, sebaiknya kurangi akses media sosial dan berita politik jika kondisi fisik dan mental sudah terasa terganggu.

"Kemudian jangan terpapar yang berlebihan terhadap informasi satu topik yang sama. Jadi biasakan kita membuka diri terhadap hal-hal yang berbeda yang lain. Jangan masalah politik, debat, pemilu terus yang kita baca. Coba cari topik-topik lain olahraga mungkin, hobi, jadi lebih bervariasi," terangnya dalam diskusi, Jumat (15/12/2023).

ADVERTISEMENT

"Kalau memang dirasa itu sudah mengganggu kondisi mental seperti ada keluhan di fisik, tidur terganggu makan nggak enak, segera lakukan 'diet' detoks media sosial. Sudah mulai mengganggu nih, ambil jarak dulu. Sempatkan satu-dua hari untuk tidak mengkonsumsi berita yang berlebihan," sambung dr Lahargo.

Alih-alih membiarkan diri terlalu banyak terpapar konten media sosial dan berita politik, sebaiknya alihkan konsentrasi ke kegiatan-kegiatan lain yang tidak melibatkan digital. Misalnya olahraga, musik, atau hobi lainnya.




(vyp/kna)
Debat Pilpres Tanpa Stres
9 Konten
Menjelang Pilpres dan Pileg, kesehatan jiwa masyarakat tak luput dari sorotan dokter jiwa. Pada banyak kasus, mereka yang 'kalah' berisiko mengalami gangguan mental. Begitu juga, warga yang sehari-hari terpapar debat politik warganet di media sosial.

Berita Terkait