Kilas Balik Kesehatan 2023 Versi WHO, Termasuk Akhiri Masa Darurat COVID-19

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Sabtu, 30 Des 2023 05:30 WIB
Situasi pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu. (Foto: ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sejumlah pencapaian kesehatan masyarakat global. Di sisi lain, WHO juga melihat adanya sejumlah penderitaan besar dan tantangan kesehatan yang tak bisa dihindari.

Berikut kilas balik kesehatan 2023 versi WHO dikutip dari laman resmi United Nation.

1. Berakhirnya kedaruratan COVID-19

Pada Mei 2023, dengan mempertimbangkan tren penurunan kasus dan angka kematian akibat COVID-19, WHO mencabut status kedaruratan global pandemi COVID-19. Meski demikian, diingatkan bahwa COVID-19 akan tetap ada, dan varian baru bisa sewaktu-waktu memunculkan lonjakan baru.

"Pada bulan Mei, saya mendeklarasikan diakhirinya COVID-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Hal ini menandai titik balik bagi dunia setelah tiga tahun krisis, penderitaan, dan kehilangan yang dialami banyak orang di mana pun. Saya senang melihat kehidupan kembali normal," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

2. Vaksin baru

Tedros juga menyebutkan pencapaian lainnya, seperti berakhirnya wabah mpox sebagai darurat kesehatan global dan disetujuinya vaksin baru untuk demam berdarah, meningitis, dan malaria yang mengancam jutaan orang di seluruh dunia, terutama kelompok yang paling rentan.

Azerbaijan, Tajikistan, dan Belize mencapai status bebas malaria, dan kemajuan telah dicapai dalam pemberantasan beberapa penyakit tropis di berbagai negara, termasuk penyakit tidur di Ghana; trachoma di Benin, Mali, dan Irak, dan filariasis limfatik di Bangladesh dan Laos.

3. Krisis iklim

Pada tahun 2023 juga terjadi peningkatan perhatian terhadap dampak kesehatan dari krisis iklim, tambahnya. Isu kesehatan menjadi perhatian utama dalam agenda konferensi COP28 di Dubai, yang mengeluarkan deklarasi global mengenai iklim dan kesehatan, yang menekankan titik temu antara tantangan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Selain itu, pada bulan September, para Kepala Negara di Majelis Umum PBB berkomitmen untuk memajukan cakupan kesehatan universal, mengakhiri tuberkulosis, dan melindungi dunia dari pandemi di masa depan.

"Setiap pencapaian ini, dan masih banyak lagi, menunjukkan kekuatan ilmu pengetahuan, solusi dan solidaritas untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan," tegas Tedros.



Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"

(kna/kna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork