Wanita Alami Sakit Kepala Parah Tiap Orgasme, Bahayakah? Ini Kata Ahli Saraf

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Kamis, 04 Jan 2024 10:31 WIB
Ilustrasi sakit kepala (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Baru-baru ini heboh seorang wanita berusia 44 tahun di India mengalami sakit kepala yang parah setiap kali mengalami orgasme. Wanita dengan nama samaran Anubha itu mengaku selalu merasa kesakitan setelah berhubungan seks bersama suaminya.

Sakit kepala yang dialaminya terletak pada bagian belakang dan terjadi setelah mengalami orgasme. Kondisi tersebut berlangsung selama 30-60 menit tanpa disertai mual atau muntah. Anubha juga diketahui tidak memiliki riwayat migrain.

Suaminya Anubha, Ravi (bukan nama asli) awalnya berpikir sakit kepala yang dialami sang istri tatkala berhubungan seks bisa menjadi masalah psikologis, karena ini adalah pernikahan kedua.

Namun Anubha membantah adanya gejala psikologis atau ketidakbahagiaan dalam pernikahannya. Ia bahkan mengaku sangat mencintai suaminya dan bersikeras membantah tidak ada kaitannya dengan kehidupan pernikahan mereka.

Lantaran kondisinya yang semakin memburuk, Anubha dan suaminya, memutuskan pergi ke dokter untuk mencari tahu penyebab dari sakit kepala tersebut.

Ahli saraf, Dr Sudhir Kumar dari Apollo Hospitals, Hyderabad, mendiagnosis Anubha dengan sakit kepala yang terkait aktivitas seksual atau istilah medisnya, Headache Associated with Sexual Activity (HAWSA).'



"Sakit kepala selama hubungan seksual atau setelah orgasme dapat memengaruhi satu hingga dua persen populasi," kata Dr Sudhir kepada The South First, dikutip Kamis (4/1/2024).

Kriteria diagnosis HAWSA, termasuk setidaknya dua episode rasa sakit di kepala dan/atau leher selama atau setelah aktivitas seksual.

Kriteria diagnostik lainnya meliputi rasa sakit di kepala yang meningkat intensitas dengan rangsangan seksual dan/atau memiliki intensitas eksplosif tiba-tiba tepat sebelum atau dengan orgasme.

"Rasa sakit dapat berlangsung dari satu menit hingga 24 jam dengan intensitas yang parah dan/atau hingga 72 jam dengan intensi ringan," jelas Sudhir.

"Selain itu, rasa sakit tidak dapat dijelaskan dengan lebih baik oleh diagnosis lain," tuturnya lagi.

Setelah berkonsultasi, Dr Sudhir memberitahu Anubha dan suaminya, bahwa mereka tidak perlu menderita berkepanjangan. Ada perawatan medis yang efektif yang tersedia untuk kondisi Headache Associated with Sexual Activity (HAWSA).

"Orang harus memenuhi kriteria diagnosis sebelum menyatakan bahwa mereka memiliki HAWSA," ucapnya.

"Mereka yang mengalami episode pertama sakit kepala setelah aktivitas seksual, mungkin memerlukan pemindaian otak untuk mengecualikan penyebab lain sakit kepala," lanjutnya lagi.

NEXT: Studi terkait sakit kepala setelah berhubungan seks




(suc/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork