Dokter Ungkap Makanan yang Bikin Panjang Umur, Hidup Sehat Sampai Umur Seabad

Vidya Pinandhita - detikHealth
Senin, 15 Jan 2024 14:45 WIB
Ilustrasi. Foto: Getty Images/eclipse_images
Jakarta -

Sering mendengar kisah beberapa orang di dunia bisa hidup dengan usia mencapai lebih dari seratus tahun? Fenomena tersebut kemudian menuai pertanyaan banyak orang, sebenarnya apa yang dilakukan para 'centenarian' ini sepanjang hidupnya sampai-sampai bisa hidup sepanjang umur itu?

Sudah banyak juga yang mengetahui, bahwa 'kunci' untuk hidup sehat dan panjang umur adalah pola makan baik dan gaya hidup yang sehat. Lantas jika ingin hidup panjang umur, harus makan apa saja sehari-hari?

Seorang dokter pengobatan regeneratif, dr Neil Paulvin, mengungkapkan sejumlah jenis makanan bisa membuat seseorang hidup panjang umur. Di antaranya, adalah beri-berian seperti blueberry.

Menurutnya, buah beri-berian ini bekerja layaknya 'tameng' sehingga tubuh terlindungi dari risiko infeksi. Lantas menurutnya, kenapa beri-berian bisa sedahsyat itu meningkatkan potensi hidup panjang umur?

1. Efektif Mencegah Kerusakan di Tubuh

Dikutip dari CNBC, dr Paulvin menjelaskan, antioksidan bekerja mempertahankan sel-sel sehat, mencegah kerusakan lebih lanjut, dan membantu dalam proses perbaikan DNA. Beberapa makanan yang kaya akan antioksidan adalah beri-berian, yang selama ini banyak diketahui dapat meningkatkan kinerja kognitif dan fungsi pembuluh darah.

2. Cegah Penuaan Mata

Satu cangkir blueberry mengandung 16 persen dari nilai harian vitamin C, yang efektif meningkatkan kesehatan mata. Lebih lagi menurut dr Paulvin, vitamin C dapat membantu mencegah degenerasi terkait pertambahan usia dan mengurangi stres oksidatif seluler di retina, yang pada dasarnya membuat mata tidak mudah mengalami penurunan.

3. Bantu Pemulihan Otot

dr Paulvin menjelaskan, satu cangkir blueberry mengandung 24 persen dari nilai harian vitamin K, yang membantu membangun tulang dan pembekuan darah. Selain itu, vitamin C dalam buah beri juga meningkatkan penyerapan zat besi dan meningkatkan produksi kolagen, serta jaringan yang menghubungkan tulang dan otot.




(vyp/kna)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork