Heboh kabar caleg PAN untuk DPRD Bondowoso, Erfin Dewi Sudanto, hendak jual ginjal untuk modal kampanye, menuai kontroversi. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menegaskan bahwa organ tubuh tidak untuk diperjualbelikan.
"Kehilangan satu ginjal, maka tentunya akan kita kehilangan kesempatan di dalam fungsi yang harus dilakukan ginjal itu sendiri," kata dr Adib Khumaidi, Ketua Umum PB IDI, ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (16/1/2024).
Menurut dr Adib, ginjal memiliki fungsi filtrasi yakni menyaring sisa-sisa metabolisme tubuh untuk dibuang melalui urine atau air seni. Tanpa ginjal, tubuh tidak bisa mengeluarkan zat-zat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahasa awamnya adalah racun dalam tubuh kita," kata dr Adib, menjelaskan kotoran dalam tubuh yang difiltrasi oleh ginjal.
Menurut dr Adib, seseorang memang bisa-bisa saja hidup normal dengan hanya satu ginjal. Namun ditegaskan, hal itu berlaku dalam konteks penyakit atau kondisi tertentu yang membuat seseorang kehilangan salah satu ginjal.
"Contohnya orang dengan tumor ginjal, sehingga satu ginjalnya harus dibuang. Maka dia masih bisa hidup dengan satu ginjal itu," jelas dr Adib.
Contoh lainnya, menurut dr Adib, adalah merelakan ginjal diangkat untuk disumbangkan ke orang lain yang memang membutuhkan. Misalnya pada pasien gagal ginjal yang sudah tidak punya fungsi filtrasi di dalam tubuhnya.
"Itu diperuntukkan (untuk kesehatan). Tapi kalau diperuntukkan dijual, itu saya kira kami sangat tidak mendukung dan melarang jika ada hal-hal yang dilakukan oleh masyarakat karena ginjal itu memang berfungsi untuk kesehatan kita," katanya.
"Dia mengorbankan kesehatannya, itu yang menurut kami berharap itu tidak dilakukan," tegasnya, terkait kabar caleg jual ginjal untuk modal kampanye.
NEXT: Strategi politik untuk meraih iba
Diberitakan detikJatim, seorang calon anggota legislatif (caleg) PAN untuk DPRD Bondowoso, Erfin Dewi Sudanto, berniat menjual ginjalnya untuk modal kampanye. Beragam cara dilakukan agar ginjalnya laku, termasuk lewat aplikasi pertemanan dan secara door to door.
Hingga saat ini, disebut belum ada tanggapan maupun tawaran untuk membeli ginjalnya. Sementara itu, pengamat politik Ahmad Abu Sofyan menyebut hal ini sebagai strategi politik untuk meraih iba.
"Siapa yang tidak iba melihat ada seorang caleg, misalnya, harus berkorban sedemikian rupa karena niatnya itu tidak didukung secara finansial," katanya.
"Intinya untuk merebut rasa simpati dari masyarakat. Dan itu juga merupakan salah satu strategi dalam dunia politik. Iba berujung simpati, lantas memilih," tambahnya.
Simak Video "Video: Istri di Jatim Donorkan Ginjal Untuk Suaminya"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































