300 Ribu Pasien Cuci Darah RI Menanti Donor, Yakin Jual Ginjal Cuma Buat Nyaleg?

300 Ribu Pasien Cuci Darah RI Menanti Donor, Yakin Jual Ginjal Cuma Buat Nyaleg?

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Rabu, 17 Jan 2024 09:30 WIB
300 Ribu Pasien Cuci Darah RI Menanti Donor, Yakin Jual Ginjal Cuma Buat Nyaleg?
Ilustrasi pasien cuci darah. (Foto: Getty Images/iStockphoto/saengsuriya13)
Jakarta -

Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Richard Samosir menyentil perilaku calon anggota legislatif di Bondowoso, Jawa Timur, yang berniat menjual ginjalnya demi modal di pemilu 2024. Pasalnya, ada lebih dari 300 ribu orang yang menanti donor transplantasi ginjal di Indonesia.

Kebanyakan pasien hanya bisa menunggu, sambil rutin melakukan cuci darah. Tentu langkah caleg semacam ini dinilai Tony tak etis dan manusiawi.

"Keputusan calon legislatif untuk menjual ginjal, bukannya mendonasikannya sebagai donor hidup yang sah secara hukum dan etis, bisa membuat masyarakat merasa tidak adil," tegasnya saat dihubungi detikcom Rabu (17/1/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika dilakukan, nanti hanya orang kaya saja yang layak untuk hidup, sedang yang miskin dibiarkan menderita. Karena tujuan transplantasi organ untuk memperbaiki kualitas hidup pasien," katanya, menegaskan jual-beli ginjal juga termasuk ilegal.

Jadi kalau tidak punya uang, jangan jadi calegKetua Umum KPCDI - Tony Richard Samosir

ADVERTISEMENT

Dirinya mengaku heran dengan caleg yang bersikeras ingin mewakilkan aspirasi rakyat, tetapi tidak berangkat dari kepentingan masyarakat. Jika memang niat membantu, alih-alih menjual, lebih baik untuk mendonorkan ginjal sebagai bentuk kepedulian terhadap pasien ginjal kronis atau gagal ginjal.

"Jadi kalau tidak punya uang, jangan jadi caleg. Apalagi tidak ada prestasinya untuk masyarakat," sentilnya.

Transaksi jual beli ginjal disebutnya bisa memicu eksploitasi terhadap warga miskin. Khawatirnya, bila diperbolehkan, hanya mereka dari kelompok kaya yang bisa 'layak' bertahan hidup pasca terkena ginjal kronis lantaran bisa membeli organ.

Sementara kelompok miskin mendapatkan fakta sebaliknya. Jauh dari harapan sembuh dan pulih secara total hingga bisa beraktivitas normal.

Tony mengingatkan pasien cuci darah tidak hanya berjuang terhadap kondisi yang mengharuskan dirinya rutin ke rumah sakit untuk melakukan tindakan berjam-jam, tetapi juga ongkos transportasi dan biaya berobat yang dikeluarkan tidaklah murah.




(naf/up)
Caleg Jual Ginjal
10 Konten
Seorang caleg di Jawa Timur jadi sorotan karena berniat jual ginjal untuk membiayai kampanye. Di sisi lain, 300 ribu pasien cuci darah di Indonesia tengah menantikan donor untuk transplantasi ginjal.

Berita Terkait