Seorang dokter ahli bedah asal Kanada, dr Yasser Khan, menceritakan kisahnya merawat anak-anak dengan bola mata yang hancur di rumah sakit Gaza, Palestina. Perjalanan dr Khan ke Gaza diselenggarakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Rahma Worldwide yang berbasis di AS, berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia.
Ketika berada di sana, ia mengaku melihat sendiri korban sipil akibat serangan Israel terhadap Hamas.
"Saya mengambil sekitar sepuluh mata ketika saya berada di sana," kata dr Yasser Khan, seorang dokter mata yang berbasis di Greater Toronto Area yang kembali minggu lalu dari Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, di Gaza selatan, dikutip dari CBC.
Khan menceritakan tak sedikit warga Gaza yang matanya hancur akibat ledakan bom Israel, termasuk anak-anak. Khan bahkan pernah menangani seorang anak perempuan berusia enam tahun bernama Aseel. Diketahui anak tersebut hidup sebatang kara lantaran keluarganya sudah tewas imbas serangan Israel.
Dirinya mengaku terkejut lantaran Aseel ditemukan dalam kondisi mengenaskan, terdapat sepotong pecahan peluru beton yang bersarang di rongga matanya dengan panjang dua sampai tiga inci (sekitar 5 hingga 7 cm).
"Saya melihat jiwa mungil ini duduk di sana, dia tidak melakukan apapun sehingga pantas menerima ini," kata Khan kepada The Current, seraya menambahkan bahwa gadis kecil itu mengingatkannya pada putrinya sendiri.
"Saya memperhatikannya, seluruh hidupnya telah berubah, dan dia baru berusia enam tahun," lanjutnya lagi.
Khan juga mengaku sering mendengar ledakan yang terjadi setiap jam selama tinggal di Gaza. Bahkan beberapa dari serangan udara dan artileri Israel disebutnya kurang dari satu kilometer jauhnya.
"Anak-anak, perempuan, laki-laki, datang dengan kehilangan anggota tubuh, dengan trauma kepala, dengan wajah pecahan peluru yang klasik," katanya.
"Titik merah di seluruh permukaannya dan setiap titik merah mengandung baja, kayu, atau beton," lanjutnya lagi.
Simak Video "Video Pasokan yang Masih Diblokir Masuk Gaza: Jarum Suntik-Alat Sekolah"
(suc/naf)