Produk berbahan plastik sangat mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari bahan pembungkus, kemasan makan/minuman, dan lain sebagainya. Namun, tak banyak yang tahu risiko di balik penggunaan plastik yang dapat membahayakan kesehatan.
Salah satunya yaitu paparan senyawa bisfenol A (BPA). Diketahui, BPA merupakan senyawa kimia yang menjadi bahan baku dalam pembuatan plastik produk komersil di Indonesia, termasuk di antaranya galon guna ulang dan botol minuman kemasan.
Penggunaan BPA dipercaya dapat menghasilkan plastik yang kuat dan tahan banting. Kendati demikian, keberadaan senyawa ini disinyalir bisa menimbulkan sejumlah masalah bagi kesehatan manusia, terlebih jika larut dan masuk ke dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip berbagai sumber berikut beberapa risiko penyakit akibat paparan BPA yang patut diwaspadai.
1. Kanker
Mengutip WebWD sejumlah penelitian pada hewan menunjukkan kemungkinan hubungan antara paparan BPA dan peningkatan risiko kanker, termasuk di antaranya kanker ovarium, kanker prostat, dan kanker usus besar. Di samping itu, BPA dalam kadar tertentu juga bisa memicu kanker payudara.
Berdasarkan keterangan laman breastcancer.org, BPA bisa menyerupai hormon estrogen sehingga menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Selain itu kondisi ini juga mendorong terbentuknya sel-sel kanker. Di samping itu, beberapa penelitian lainnya menemukan paparan senyawa yang tidak berwarna ini dapat membuat obat kemoterapi menjadi kurang efektif.
2. Cacat Lahir
Senyawa BPA juga berkaitan dengan kasus cacat lahir. Melansir laman RRI, paparan BPA selama kehamilan dapat mengganggu proses pembentukan embrio dan janin.
Tak cuma itu, hasil sejumlah riset menunjukkan janin yang terkena BPA juga lebih berisiko terkena gangguan gerakan tubuh. Apalagi senyawa ini bisa masuk ke dalam plasenta. Di sisi lain, janin yang sedang berkembang tidak bisa memecah BPA.
3. Obesitas
Bahaya lainnya dari BPA, yaitu senyawa ini bisa meningkatkan risiko terkena obesitas. Berdasarkan keterangan di laman CNN Indonesia, efek inflamasi BPA dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Hal ini karena BPA yang mengganggu metabolisme tubuh sehingga proses pemecahan lemak terhambat. Lama kelamaan lemak pun menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan obesitas.
4. Penyakit Jantung
Tak hanya obesitas, zat kimia BPA diketahui dapat menyebabkan penyakit jantung. Paparan BPA dalam tubuh bisa menimbulkan peradangan yang membuat dinding pembuluh darah jantung menjadi lebih keras, kaku, dan terbentuk plak (aterosklerosis). Selain itu, BPA juga bisa mengganggu irama jantung dalam memompa darah, sehingga meningkatkan tekanan darah.
Untuk menghindari risiko-risiko kesehatan tersebut, kamu perlu lebih cermat memilih produk kemasan plastik, misalnya pada galon air minum yang kita konsumsi sehari- hari. Disarankan pilih produk yang BPA Free. Informasi mengenai keamanan galon biasanyanya dengan tulisan BPA Free atau kode plastik nomor 1, seperti yang ada pada Galon Le Minerale.
Galon Le Minerale terbuat dari kemasan PET (Polyethylene Terephthalate), bahan plastik kualitas super yang sangat serbaguna dan canggih yang bebas BPA. Dengan demikian, kemasannya lebih higienis dan aman bagi kesehatan. Adapun PET merupakan jenis plastik yang memiliki kode segitiga nomor satu.
Pada dasar kemasan, Le Minerale telah memasang label produk yang berisikan informasi jenis plastik PET yang bisa dikenali dari kode daur ulang '1'. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan pada BPOM dan bukti jika kemasan Le Minerale telah BPA Free.
Dengan memilih Le Minerale, rasakan air dengan manfaat mineral esensial yang segar juga ada manis-manisnya. Kamu pun bisa dijauhkan dari risiko penyakit karena paparan BPA, serta lebih optimal dalam menjaga kesehatan keluarga.
(ncm/ega)











































