Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia dan menyebabkan 9,6 juta kematian setiap tahunnya. Angka tersebut hampir sama dengan jumlah penduduk DKI Jakarta.
Sementara mengutip data Globocan pada 2020, ada 396.314 kasus dengan angka kematian sebesar 234.511 orang.
Guna menekan angka tersebut diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta. Salah satunya yang dilakukan oleh Sentra Medika Hospital Cibinong dan BPJS Kesehatan.
Dituturkan Direktur Utama Sentra Medika Hospital Cibinong dr P Lanjar Sugiyanto, MARS, kerja sama ini diimplementasikan melalui peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
"Sejak 2014 hingga saat ini kami telah melayani pasien JKN-KIS. Jadi sejak lahirnya peserta BPJS Kesehatan, kami telah melayani peserta JKN-KIS," ujar dr Lanjar, dalam acara Groundbreaking Radiotherapy Building Suherman Widyatomo Integrated Cancer Center (SWICC), Rabu (31/1/2024).
Pada tahun ini, Sentra Medika Hospital Cibinong meraih nilai tertinggi pada proses evaluasi perpanjangan izin (rekredensialing). Lebih lanjut, Sentra Medika Hospital Cibinong juga memberikan maturitas klaim terbaik di Kabupaten Bogor.
"Dan kami mencapai lebih dari 80% untuk pelayanan antrean online melalui M-JKN (mobile)," kata dr Lanjar.
Sentra Medika Hospital juga berupaya untuk berupaya untuk mendukung salah satu enam pilar kesehatan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) yaitu transformasi layanan rujukan.
"Menyangkut kebijakan tersebut, kami mempunyai kebijakan menambah prasarana dan sarana penyakit cancer yang angka kejadiannya semakin meningkat dengan menambah cancer center secara terpadu, intergrated, oleh sebuah oncology board yang terdiri dari berbagai multidisiplin ilmu di bidang pelayanan kanker," kata dr Lanjar.
Pusat layanan kanker tersebut diberi nama SWICC yang akan menjadi pusat unggulan tatalaksana kanker bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Kabupaten Bogor dan sekitarnya. Nantinya, SWICC akan menjadi rujukan bagi pasien kanker dan bagi peserta JKN akan ditanggung biayanya oleh BPJS Kesehatan.
"Kami juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik selama ini, khususnya kepada BPJS Kesehatan Republik Indonesia. Sehingga layanan kanker ini dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat," kata dr Lanjar.
Dalam kesempatan tersebut, Dirut BPJS Kesehatan Prof Ali Ghufron Mukti yang diwakili oleh Deputi Bidang Manajemen Mutu dan Kerja Sama Faskes dr Siti Farida Hanum menyampaikan apresiasinya terhadap Sentra Medika Hospital dalam memberikan pelayanan.
"Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran Medika Hospital yang menjadi mitra BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan terhadap peserta JKN," kata dr Hanum.
dr Hanum juga mengapresiasi upaya perluasan layanan akses kesehatan, khususnya fasilitas radioterapi sebagai upaya skrining (deteksi) penyakit kanker.
"Serta terus mendukung upaya perluasan pelayanan akses kesehatan ke depan termasuk juga fasilitas radioterapi," pungkas dr Hanum.
Simak Video "Video: Ketua YKPI soal Banyak Pasien Kanker Pilih Pengobatan Alternatif"
(prf/ega)