Memantau hasil quick count bisa bikin tegang berujung stres. Jangan abaikan efeknya karena bisa berdampak pada kesehatan.
"Stres juga bisa pengaruh pada lambung. Bukan bisa, sering bahkan. Kalau stres meningkat, asam lambung meningkat," kata psikiater dr Ashwin Kandouw, SpKJ.
Alasan stres bikin asam lambung naik
Beberapa penelitian telah menghubungkan antara stres dan masalah kesehatan. Stres bisa mempengaruhi setiap bagian di sistem pencernaan.
Usus dikendalikan sebagian oleh sistem saraf pusat di otak dan sumsum tulang belakang. Selain itu, organ tersebut memiliki jaringan neuron sendiri di lapisan sistem pencernaan, yang dikenal sebagai sistem saraf enterik atau intrinsik.
Dikutip dari Everyday Health, ketika dihadapkan pada situasi yang berpotensi mengancam, sistem saraf simpatik yang mengatur fungsi tubuh seperti detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah, merespons dengan memicu "respon melawan-atau-lari", melepaskan hormon stres kortisol membuat tubuh waspada dan siap menghadapi ancaman.
Ahli gastroentrologi dari Wake Forest University AS dr Kenneth Koch menjelaskan stres menyebabkan perubahan fisiologis, seperti peningkatan kesadaran, pernapasan dan detak jantung lebih cepat, peningkatan tekanan darah, peningkatan kolesterol darah, dan peningkatan ketegangan otot. Ketika stres mengaktifkan respons melawan-atau-lari di sistem saraf pusat, hal itu dapat memengaruhi sistem pencernaan dengan:
- Menyebabkan kerongkongan menjadi kejang
- Meningkatkan asam di perut, yang menyebabkan gangguan pencernaan
- Mual
- Diare
Dalam kasus yang lebih serius, stres dapat menyebabkan penurunan aliran darah dan oksigen ke perut, yang dapat menyebabkan kram, peradangan, atau ketidakseimbangan bakteri usus. Hal ini juga dapat memperburuk gangguan pencernaan, termasuk:
- Sindrom iritasi usus besar (IBS)
- Penyakit radang usus (IBD)
- Tukak lambung
- Penyakit refluks gastroesofageal (GERD)
"Meskipun stres tidak menyebabkan sakit maag atau penyakit radang usus, stres dapat memperburuk penyakit ini dan penyakit pencernaan lainnya," kata dr Koch.
Simak juga Video 'Kemenkes Siapkan PSC 119 untuk Kasus Gawat Darurat saat Pemilu':
(kna/kna)