Definisi 'KPPS Mantu Idaman', Rela Tumbang Hitung Suara Sampai Pagi

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 15 Feb 2024 15:40 WIB
Anggota KPPS sebelum pemungutan suara. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Menjadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ternyata tak seindah meme-meme viral yang menyebut pekerjaan ini sebagai kriteria 'mantu idaman'. Persoalan kesehatan petugas KPPS menjadi sorotan, terlebih sudah banyak yang tumbang, dirawat bahkan meninggal dunia.

Salman (22) petugas KPPS di TPS 3 Kelurahan Banta-bantaeng, Kota Makassar tak menyangka perhitungan surat suara akan sangat lama, menyita waktu dan bahkan energinya. Dia sudah tak tidur selama dua hari menyiapkan Pemilu sampai perhitungan surat suara.

"Ya lumayan gajinya, tapi tidak sebanding sama capeknya," ungkapnya kepada detikcom, Kamis (15/2/2024).

Walau di TPS-nya tak ada yang sampai dibawa ke fasilitas kesehatan, berbeda di TPS sekitarnya. Banyak yang tumbang dan pingsan karena kelelahan bekerja sampai pagi demi menghitung surat suara.

"Di tempatku baru selesai jam 12 siang. Itu untuk rekapitulasi data sampai pengiriman kotak suara," terangnya.

Hal yang sama juga dirasakan Yasmin (28) yang harus lembur sampai pukul 3 pagi menghitung surat suara. Tantangan terberat menurutnya saat memastikan data cocok dan tidak ada kesalahan.

Terlebih saat menghitung dan merekap surat suara anggota DPR, DPD dan DPRD Provinsi, dan DPRD Kota/Kabupaten yang ternyata cukup banyak. Belum lagi aplikasi untuk mengunggah hasil tersebut sempat down dan tak bisa diakses sehingga membutuhkan waktu lebih lama dalam penyelesaiannya.

"Seru sih tapi capek banget, cuman sekarang agak nggak enak badan aja jadi harus istirahat penuh," ungkap Yasmin.


NEXT: tanda-tanda kelelahan yang tidak boleh disepelekan




(kna/up)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork