Kabar tak mengenakkan datang dari artis Alice Norin, di usianya yang menjelang 40 tahun, dirinya mengabarkan terkena kanker sarkoma yang menyerang pada bagian otot rahim. Menurut dokter spesialis obgyn Boyke Dian Nugraha jenis kanker ini sebetulnya kerap ditemukan pada wanita yang sudah menopause.
Namun, risikonya memang meningkat di fase menjelang usia menopause. Artinya, skrining dan deteksi dini diperlukan minimal enam bulan sekali, demi menghindari keganasan di stadium lanjut dan mendapatkan penanganan awal lebih cepat.
Kanker sarkoma yang menyerang bagian rahim disebut dr Boyke berawal dari gejala perdarahan. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini kerap disalahartikan dengan hanya perdarahan karena miom, atau massa di luar rahim yang dinilai tidak ganas.
"Dia biasanya ketahuannya, ada perdarahan-perdarahan dulu tuh, perdarahan yang banyak, kemudian dilakukan kuret untuk diagnosis sekalian untuk menghentikan perdarahannya. Biasanya dimulai dengan hiperplasia, hiperplasia itu masih jinak, tapi kalau sudah hiperplasia yang nanti ada juga pembengkakan, itu hiperplasia yang ganas," tuturnya saat dihubungi detikcom Jumat (16/2/2024).
"Pada waktu itulah diketahui, karena susah sekali mendeteksi kanker badan rahim, kalau kanker leher rahim dengan pap smear juga bisa, tapi kalau kanker badan rahim iitu harus di-diagnosisnya dengan menggunakan kuret, di dalamnya itu dikerok baru ketahuan sel-sel tidak normalnya itu," sambungnya.
Perdarahan yang tidak normal bukan seperti menstruasi biasa, alias perdahannya tidak kunjung berhenti meski sudah diberi obat. Jika mengalami kondisi demikian, sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
"Ya dikasih obat berhenti hanya sementara, tetapi nanti perdahannya nggak berhenti lagi, nanti dokter bertanya ada apa nih? Pas di-USG oh ternyata sedikit bengkak rahimnya, di-pap smear negatif, nggak positif, berarti bukan kanker leher rahim kan kemudian dilakukan kuret ya setelah dilakukan kuret baru ketahuan tampak sel-sel kanker," lanjutnya.
Sementara pada kasus orang menopause, tandanya tentu lebih jelas. Saat mendadak muncul perdarahan, kondisi ini bisa menandakan keganasan. dr Boyke menyebut faktor risiko lainnya adalah genetik, hingga pola hidup tidak sehat.
Dirinya berpesan untuk rutin memeriksakan diri terkait kesehatan organ reproduksi minimal setahun sekali. Tidak hanya bagian rahim, pemeriksaan kesehatan lain yang juga penting termasuk mammografi untuk kanker payudara.
(naf/suc)