Sahur merupakan aktivitas yang sangat penting bagi orang-orang yang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Selain memberi energi, makan sahur juga membantu memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh selama berpuasa.
Namun terkadang, seseorang bisa terlambat bangun sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk sahur. Walhasil, makanan instan seperti mi sering dijadikan solusi dalam situasi 'kepepet' tersebut.
Dokter spesialis penyakit dalam dr Mario Budi Purwanegara Tambunan, SpPD, KGEH, tidak sepenuhnya menyalahkan makan sahur dengan mi instan. Apalagi jika waktu sahur sudah mepet imsak dan tidak sempat untuk menyiapkan makanan sebelumnya.
"Kalau kepepet ya apa boleh buat, tak ada rotan akar pun jadi kalau kata orang. Kalau sudah habitnya begitu, dan tidak ada masalah dengan lambungnya, no problem," terang dr Mario kepada detikcom, Rabu (13/3/2024).
Meski begitu, dr Mario mengingatkan orang yang memiliki masalah lambung untuk tidak membiasakan sahur dengan mi instan. "Kalau sudah ada masalah lambung, itu pasti akan refluks, nggak mampu kalorinya membakar seperti itu," ujarnya.
dr Mario menjelaskan, memang ada sebagian orang yang tidak terganggu kesehatannya meski mengonsumsi mi instan saat sahur. Namun, apa yang berlaku pada satu orang belum tentu sama dengan yang lain.
"Pada umumnya kalau sudah habitnya begitu, tergantunglah. 'Saya biasa kok', oke, tapi yang lain belum tentu kan? Kembali lagi ke kebiasaan sehari-hari," tuturnya.
"Tapi kan biasa seperti itu punya waktu renggang. Kita kan tahu makanan seperti mi itu mengandung banyak penyedap dan lain sebagainya," menekankan dalam jangka waktu panjang hal tersebut bisa memicu risiko.
"Kalau bisa saran saya makanlah empat sehat, dan kalau tidak ada masalah lambung, lima sempurna dengan susu," pungkasnya.
Simak Video "Video Prabowo: Indonesia Butuh Dokter-Ilmuwan yang Banyak"
(ath/naf)