Mudik merupakan salah satu momen yang dinanti banyak orang menjelang Hari Raya Idul Fitri. Saat mudik atau melakukan perjalanan jauh, tubuh terkadang lebih letih daripada ketika beraktivitas seperti biasanya. Mengatasi hal itu, tidur di rest area merupakan salah satu pilihan yang sering dipilih untuk mengembalikan stamina tubuh ketika mudik.
Bagi para pemudik yang tidur di rest area, seringkali muncul pertanyaan apakah lebih baik tidur menggunakan AC dengan mesin menyala atau membuka jendela saat tidur di dalam mobil dengan mesin mati.
Lantas bagaimana pendapat praktisi kesehatan tidur soal perdebatan ini?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut praktisi kesehatan tidur dari Mayapada Hospital Tangerang, dr Paulina Thiomas Ulita, SpS, kebiasaan atau preferensi yang berbeda tiap orang dapat menjadi penentu. Ada yang tidak bisa tidur tanpa AC, ada pula yang lebih nyaman dengan udara segar dari jendela terbuka.
"Itu semua tergantung kebiasaan aja, boleh mobil nyala dengan AC atau matikan mobil dengan udara luar," ungkapnya dalam perbincangan dengan detikcom baru-baru ini.
Selain kebiasaan tiap orang yang berbeda, perlu dipertimbangkan pula kondisi cuaca serta lingkungan sekitar. Ketika cuaca panas atau lembab, menggunakan AC dapat menjadi solusi terbaik karena menciptakan kondisi tidur yang lebih nyaman, begitupun sebaliknya. Namun itu semua kembali lagi berdasarkan kebiasaan tiap-tiap orang dan lokasi perjalanannya.
"Tapi yang penting memang nggak boleh terlalu lama tidur sih, gitu. Ketiduran 1 jam wah, malah bensinnya abis. Kalau terlalu panjang tidur malah jadi ga efisien waktu tidurnya," tuturnya.
"Jadi cukup, ya misal sekitar 10-20 menit, tidur sebentar power nap itu cukup," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini arus mudik dan arus balik di BRI Teman Mudik.
(up/up)











































