Mudik sudah menjadi tradisi yang dilakukan warga Indonesia saat Lebaran tiba. Tak peduli harus menempuh jarak beratus-ratus kilometer, masyarakat rela mudik demi bisa melepas rindu dengan keluarga di kampung halaman.
Namun karena terlalu antusias, tak jarang seringkali lupa memperhatikan kesehatan hingga akhirnya terserang sakit. Salah satu penyakit yang kerap kambuh saat mudik yaitu maag atau asam lambung.
Berikut 3 hal yang dapat memicu asam lambung ketika sedang mudik Lebaran.
1. Makan Pedas dan Asam
Lebaran dianggap sebagai momen balas dendam setelah sebulan lamanya berpuasa. Hal ini membuat orang menjadi lupa diri dan kalap menyantap aneka hidangan Lebaran di atas meja, tanpa memikirkan dampaknya bagi kesehatan. Padahal, kebanyakan makanan khas Idul Fitri pedas dan mengandung banyak santan. Nah pola makan yang tidak sehat ini bisa memicu masalah lambung. Akibatnya, GERD pun kambuh.
Baca juga: Anti Lemas Saat Puasa, Ini Rahasianya! |
2. Stres di Perjalanan
Melansir laman Kemenkes, terdapat hubungan antara stres dan fungsi saluran cerna. Diketahui, kondisi stres dapat meningkatkan asam lambung. Di sisi lain, perjalanan mudik yang panjang dapat memicu stres dan kelelahan. Apalagi diperparah dengan macet dan waktu yang tidak jelas untuk sampai di tempat tujuan.
3. Minum Kopi
Kopi kerap menjadi 'doping' andalan para pemudik agar tak mudah mengantuk di perjalanan. Namun tahukah kamu, terlalu banyak minum kopi juga tidak baik, lho. Alasannya konsumsi kopi berlebihan dapat merangsang produksi asam lambung.
Seorang ahli gizi bernama Maddie Pasquariello menjelaskan minum kopi juga berpotensi merusak lapisan usus besar yang dapat menyebabkan peradangan hingga sakit maag atau GERD.
"Ini dapat memberikan efek seperti pencahar yang dapat menyebabkan sakit perut atau diare, jika kamu memiliki perut yang sensitif," tutur Maddie dikutip dari laman Well + Good.
Alih-alih minum kopi, para ahli menyarankan pemudik untuk memperbanyak minum air mineral agar mengembalikan cairan tubuh yang hilang. Mengonsumsi air mineral juga tidak boleh sembarangan. Pastikan mengonsumsi air mineral yang tidak berbau dan tidak tercemar oleh zat kimia. Air mineral berkualitas juga memiliki kadar pH yang netral, bahkan cenderung basa. Diketahui, konsumsi air mineral dengan pH tinggi dapat membantu menetralisir asam lambung.
"Jadi ketika kita minum yang basa, itu akan menyeimbangkan asam-basa dalam tubuh, sehingga metabolismenya jadi lebih baik," kata Perwakilan IDI, dr Maizan Khairun Nissa kepada detikcom.
Adapun salah satu rekomendasi air mineral pilihan untuk keluarga yaitu Le Minerale, dengan pH sekitar 7,81. Angka ini tergolong cukup tinggi, dan hampir menyamai pH dari air zam zam yang berkisar 7,9 sampai 8. Hal ini menunjukkan bahwa Le Minerale mampu secara optimal berperan menyeimbangkan pH dalam tubuh karena sesuai dengan standar persyaratan mutu air mineral berdasarkan SNI di kisaran pH 6,0-8,5.
Tak cuma itu, Le Minerale juga kaya akan kandungan mineral esensial yang bermanfaat bagi tubuh, di antaranya zat besi, magnesium, kalium, dan lainnya. Kandungan mineral tersebut tercantum pada label kemasan di setiap botolnya.
Berbagai kandungan mineral ini yang disebut membuat rasa Le Minerale lebih segar dan ada manis-manisnya, sehingga lebih nyaman dinikmati. Penderita GERD pun nggak perlu takut enek ketika meminum air mineral Le Minerale.
Soal kualitas, kamu nggak perlu diragukan karena Le Minerale memiliki kemasan higienis dan disegel berlapis, dengan tutup yang kedap udara.
(anl/ega)